Abstrak
Distingsi terhadap perempuan memang acap kali terjadi, terutama pada perempuan marjinal atau perempuan desa yang sama sekali jarang bersinggungan dengan kehidupan kota. Distingsi yang dialami perempuan tidak hanya meliputi hal-hal sederhana saja, namun juga menyangkut hal dalam pemenuhan kebutuhan sehari- hari seperti bekerja. Eksistensi perempuan seakan- akan dikerdilkan karena hasil dari konstruksi sosial. Fokus dari penelitian ini adalah melihat bagaimana membangun kesadaran gender untuk perempuan marjinal melalui sekolah perempuan dan bagaimana sekolah perempuan mengubah pandangan masyarakat terhadap perempuan. Dengan menggunakan metode kualitatif dan dialektika Berger, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan masyarakat dalam merubah pola pikir.Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Kesamben Kulon dapat merubah pandangannya melalui tiga tahap dialektika Berger yaitu internalisasi, eksternalisasi dan objektifikasi sehingga membentuk nilai- nilai baru yang diterapkan dalam kehidupan sehari- hari dan menggantikan nilai- nilai yang lama.
Kata Kunci: Sekolah Perempuan, Dialektika Berger, Kesadaran Gender.
The Distinguished against women are frequently happened, especially for marginal women that rarely intersect with city life. The distinguished which experienced by a woman not only covering simple things, but also those concerning with the wide things like fulfillment of a daily need such as work. The existences of women are dwarfed as the results of social constructs. This research focuses on how to raise gender awareness for marginal women through Sekolah Perempuan and Sekolah Perempuan changes the community perspective. By using the qualitative method and dialectics of Berger, this study focuses to understand the community in changes the way of think. The result showed that Kesamben Kulon villagers can change their views through Berger three stages which is Internalization , externalization and objectification as a new value that applied in the daily life and replaces the old value.
Keywords: Sekolah Perempuan, The Dialectics of Berger, Gender Awareness.