KOREOGRAFI TARI KARTIKA SINAWUR DI KABUPATEN PONOROGO
THE CHOREOGRAPHY OF KARTIKA SINAWUR DANCE IN PONOROGO REGENCY
ABSTRAK
Nama : Aroja Cahya Comara
NIM : 16020134015
Program Studi/ Jurusan : S1 Pendidikan Sendratasik
Fakultas : Bahasa dan Seni
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Dra. Enie Wahyuning Handayani, M. Si
Tahun : 2019/2020
Kata Kunci: Bentuk Koreografi, Proses Koreografi, Tari Kartika Sinawur
Sebuah tari tidak akan terlepas dari koreografi. Tari Kartika Sinawur merupakan salah satu tarian Ponorogo dengan gerak tari klasik gaya Yogyakarta. Dengan gerak klasiknya ini membuat Tari Kartika Sinawur mengundang perhatian bagi penonton yang melihatnya. Pemberian nama pada tari Kartika Sinawur ini karena terinspirasi dengan bintang – bintang yang bertebaran di langit serta memancarkan cahaya yang indah yang digambarkan dengan seorang among tamu. Oleh karena itu masalah yang diteliti adalah bagaimana bentuk dan proses koreografi Tari Kartika Sinawur di Kabupaten Ponorogo. Tujuan yang akan dicapai untuk mendiskripsikan bentuk koreografi dan proses koreografi Tari Kartika Sinawur di Kabupaten Ponorogo.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data diskriptif. Teori yang digunakan untuk membantu permasalahan yaitu bentuk koreografi dan proses koreografi. Sumber data penelitian berupa sumber data manusia yang terdiri dari narasumber yang berkaitan dengan Tari Kartika Sinawur dan sumber data non manusia yang terdiri dari foto dan video Tari Kartika Sinawur. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verivikasi. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Tari Kartika Sinawur dilatarbelakangi oleh ketertarikan dan antusias penonton terhadap penyajian Tari Kartika Sinawur, dorongan dari pemerintah dan masyarakat untuk mengembangkan Tari Kartika Sinawur pada acara – acara yang lainnya. Tari Kartika Sinawur adalah tari dengan gerak klasik gaya Yogyakarta yang ditarikan 10 orang penari yaitu gerak di dalam penyajian among tamu. Tarian ini menggunakan perpaduan gaya ragam gerak halus putri, ragam gerak diantaranya trisik miwir sampur, nabur kembang setaman, seleh bokor, pupuran, mendhak ogek lambung, nggarudo, ukel lembeyan asta variasi, perangan, mandhap lenggah ukel asta, jupuk ngangkat bokor, sebaran kembang setaman. Bentuk koreografi meliputi terbentuknya tema dan judul, sinopsis, tipe/jenis karya tari, mode penyajian tari, bentuk gerak tari, pola lantai, musik tari, tata rias dan busana, properti tari. Sedangkan proses koreografi meliputi biografi, terbentuknya ide, struktur keindahan tari yaitu keutuhan, variasi, repetisi, transisi, keseimbangan, klimask, dan harmoni, tahap eksplorasi ,improvisasi, dan evaluasi.
Key words: Choreography Form, Choreography Process, Kartika Sinawur Dance
A dance cannot be separated from its choreography. Kartika Sinawur dance is one of the Ponorogo dances that is designed with classical dance moves of Yogyakarta-style. With these classical moves, Kartika Sinawur dance attracts audiences’ eyes. The name of this dance is inspired by the beautiful glow of the stars lied around the sky which represented as an among tamu. Therefore, the problems of this study are the form and the process of Kartika Sinawur dance choreography. The purpose of this study is to describe the form and the process of Kartika Sinawur dance choreography in the district of Ponorogo.
This study used a qualitative method which resulting a descriptive data. The theories used in this study are the form and the process of choreography. The sources of the data are divided into human data sources which consist of informants who dealing with Kartika Sinawur dance and non-human data sources comprising of photos and videos of Kartika Sinawur dance. The data collection technique applied the method of observation, interview and documentation. The data analysis techniques are data condensation, data display and verification. While the data validity of this study used source triangulation and technique triangulation.
The result showed that Kartika Sinawur dance is motivated by audience’s interest and enthusiasm towards the presentation of Kartika Sinawur dance, also the encouragement from the government and the community to develop and present the dance in many events. Kartika Sinawur dance is a classical dance moves of Yogyakarta-style performed by 10 dancers which presented in among tamu (ushering the guests). This dance uses a combination of ragam gerak halus putri which are trisik miwir sampur, nabur kembang setaman, seleh bokor, pupuran, mendhak ogek lambung, nggarudo, ukel lembeyan asta variasi, perangan, mandhap lenggah ukel asta, jupuk ngangkat bokor, sebaran kembang setaman. The form of choreography comprises the formation of theme and title, synopsis, type/variety of dance, dance display mode, dance moves form, floor pattern, dance music, make-up and costume and dance property. While the process of choreography includes biography, idea formation, structure of dance beauty which consists of integrity, variation, repetition, transition, balance, climax and harmony, exploration stage, improvisation and evaluation.