EFEKTIVITAS KONSELING KOGNITIF PERILAKU UNTUK MENURUNKAN OVERTHINKING PADA PESERTA DIDIK SMP
THE EFFECTIVENESS OF COGNITIVE BEHAVIORAL COUNSELING TO REDUCE OVERTHINKING IN JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS
Overthinking atau berpikir secara berlebihan adalah suatu keadaan yang dialami individu ketika berpikir tentang hal yang belum maupun sudah terjadi secara terus menerus tanpa suatu solusi dan memandang masalah menjadi sangat rumit. Gejala Overthinking ditunjukkan dengan perilaku kurang konsentrasi ketika belajar didalam kelas karena memikirkan banyak hal-hal yang kurang penting dan ditunjukkan dengan perilaku melamun saat didalam kelas, kesulitan memahami pelajaran dan bersikap pasif. Overthinking tidak mendorong seseorang untuk menemukan pemacahan permasalahan. Sebaliknya, overthinking seringkali menjadi masalah baru dengan munculnya pandangan negatif terhadap diri sendiri yang dapat menghambat kemajuan dalam hidup individu. Jika hal ini tidak segera diatasi, individu akan mengalami hambatan dalam proses pengambilan keputusan, penyelesaian masalah, dan pengelolaan emosinya. Konseling kognitif perilaku merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengatasi overthinking. Konseling ini menekankan pada pembenahan kognisi (restrukturisasi) pada pola pikir yang salah yang mempengaruhi perubahan emosi, perilaku dan pada reaksi fisiologis.Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui efektifitas dari konseling kognitif perilaku untuk menurunkan overthinking pada peserta didik SMP. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis eksperimen dengan bentuk desain penelitian pre-eksperimental yang dilakukan dengan menggunakan One Group Pretest-Posttest Design. Subjek dari penelitian yaitu 6 peserta didik kelas IX SMP Muhammadiyah 1 Denpasar yang diambil dari populasi menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket skala overthinking yang diadaptasi dari Ruminative Respon Scale (RRS) yang dikembangkan oleh Nolen-Hoeksema, dan telah diuji validitas dengan hasil terdapat 2 butir yang tidak valid karena memiliki nilai r hitung < r tabel, yaitu: 0,243 dan 0,039 < 0,304 sehingga item valid dalam instrumen overthinking berjumlah 31 butir. Selain itu, dari hasil uji reabilitas instrumen menunjukkan total nilai alpha sebesar 0,932 > koefisien 0,7 dan instrumen dinyatakan reliebel. Pemberian konseling kognitif perilaku dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah Uji Wilcoxon dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 22. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peserta didik mengalami rata-rata penurunan skor overthinking sebesar 31,67 yang dihitung dari rata-rata hasil pre-test dan post-test setelah diberikan perlakuan berupa konseling kognitif perilaku. Berdasarkan analisis uji wilcoxon, dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,028. Dalam ketetapan α (taraf signifikan) sebesar 0,05 maka hasil yang didapat ialah 0,028 < 0,05 sehingga hipotesis (Ha) dan Ho ditolak. Dari hasil serta analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa konseling kognitif perilaku dapat efektif digunakan untuk menurunkan overthinking yang dialami peserta didik SMP. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, beberapa saran yang dapat diberikan peneliti kepada beberapa pihak: 1) guru bimbingan dan konseling, dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk meningkatkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah dengan menggunakan konseling kognitif perilaku 2) Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan lingkup penelitian yang berkaitan.
Kata kunci: Konseling Individu, Konseling Kognitif Perilaku, Overthinking
Overthinking is a condition experienced by individuals when they think about things that have not or have already happened continuously without finding a solution, and view problems as very complicated. Overthinking symptoms are shown by the behavior of lack of concentration when learning in class because of thinking about many things that are less important and are shown by daydreaming behavior while in class, difficulty understanding lessons and being passive. Overthinking does not encourage a person to find solutions to problems. Instead, it often creates new problems by fostering negative self-perceptions that can hinder progress in an individual's life. If not addressed promptly, it can obstruct decision-making processes, problem-solving abilities, and emotional management. Cognitive behavioral therapy is one approach that can be used to overcome overthinking. This counseling emphasizes on cognitive restructuring on wrong thought patterns that affect changes in emotions, behavior and physiological reactions.The aim of this study is to determine the effectiveness of implementing cognitive-behavioral counseling to reduce overthinking in junior high school students. This research uses a quantitative experimental approach with a pre-experimental research design conducted using the One Group Pretest-Posttest Design. The subjects of the study were ninth-grade students of SMP Muhammadiyah 1 Denpasar, totaling six individuals selected from the population using purposive sampling technique. Data collection techniques used a questionnaire scale on overthinking adapted from the Ruminative Response Scale (RRS) developed by Nolen-Hoeksema, and its validity was tested, resulting in 2 items deemed invalid due to having an r-value < r-table is (0.243 and 0.039 < 0.304) so that valid items in the overthinking instrument amounted to 31 items. Additionally, the results of instrument reliability testing showed a total alpha value of 0.932 ≥ coefficient 0.7 and the instrument was considered reliable. Cognitive-behavioral counseling was provided for 5 sessions. The data analysis technique used in this study was the Wilcoxon test using SPSS 22 software. The results of this study indicate that students experienced an average decrease in overthinking scores by 31.67, calculated from the average pre-test and post-test results after receiving cognitive-behavioral counseling treatment. Based on the Wilcoxon test analysis, it can be see that the Asymp. Sig. (2-tailed) value is 0.028. At the significance level (α) of 0.05, the result obtained is 0.028 < 0.05, so that Ha is accepted and Ho is rejected.From the results and analysis that has been done, it can be concluded that cognitive behavioral counseling can be effectively used to reduce overthinking experienced by junior high school students. Based on the results of the study, some suggestions that can be given by researchers to several parties: 1) guidance and counseling teachers, can use the results of this study to improve guidance and counseling services at school by using cognitive behavioral counseling 2) For further research is expected to develop the scope of related research.
Keywords: Individual Counseling, Cognitive-Behavioral Therapy, Overthinking