Mortar geopolimer adalah mortar dengan bahan pengikat yang sepenuhnya tidak menggunakan semen sebagai pengikat. Pengganti semen yang digunakan diantaranya abu sekam padi sebagai substitusi fly ash dengan alkali aktivator. Mortar geopolimer dihasilkan dengan mencampurkan pasir, air, fly ash, dan abu sekam padi sebagai bahan pengikat yang direaksikan oleh alkali aktivator yaitu Sodium hidroksida (NaOH) dan Sodium Silikat (Na2SiO3) melalui polimerisasi. Abu sekam padi yang digunakan merupakan limbah dari olahan padi yang mempunyai sifat khusus mengandung senyawa kimia yang bersifat pozzolanik, yaitu mengandung silika. Abu sekam padi yang digunakan lolos ayakan no. 200 agar dapat mengisi ruang-ruang kosong antar butiran dan dapat meningkatkan daya lekat antar butiran. Sedangkan fly ash didefinisikan sebagai butiran halus residu pembakaran batu bara. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah menggunakan metode eksperimen, yaitu membuat benda uji berupa kubus berukuran 50 x 50 x 50 mm dengan 6 variasi mix design dengan 2 perlakuan berbeda yaitu pada suhu ruang dan suhu oven. Rasio yang digunakan (SS/SH 12 Molar) sebesar 4 dengan kadar solid larutan aktivator (W/S) sebesar 1,461 agar mendapatkan hasil nilai rasio optimum penambahan abu sekam padi (rice husk ash) terhadap abu terbang (fly ash) pada mortar geopolimer. Tujuan penelitian ini untuk mengukur hasil dari eksperimen yang dibuat dengan mengetahui pengaruh uji kuat tekan, uji porositas, serta uji vicat pasta dari masing-masing mix design terhadap rasio abu sekam padi dan fly ash yang terjadi pada mortar geopolimer. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan abu sekam padi dapat meningkatkan hasil uji kuat tekan mortar geopolimer. Kadar optimum abu sekam padi sebagai bahan substitusi fly ash dengan rasio (W/S) sebesar 1,461 dan (SS/SH 12 Molar) sebesar 4 adalah 20% yaitu pada mix design 11 dengan perlakuan suhu oven. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil uji kuat tekan pada mix design 11 mencapai nilai kuat tekan tertinggi sebesar 4,04 MPa dengan nilai porositas 11,62%. Hasil ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan menggunakan 100% fly ash dan rasio abu sekam padi dibawah 20% disebabkan karena tingginya kandungan silika (Si) pada abu sekam padi yang mencapai 80,1% dan juga digunakannya sodium silikat sebagai aktivator kandungan silika pada abu sekam padi. Pada penelitian ini dilakukan pengujian metode XRF pada material penyusun mortar geopolimer, diantaranya abu sekam padi dan fly ash.

Geopolymer mortar is a mortar with a binding material that completely doesnt use cement as a binder. The cement substitutes used include rice husk ash as a substitute for fly ash with an alkaline activator. The geopolymer mortar is produced by mixing sand, water, fly ash, and rice husk ash as a binding agent reacted by alkali activators, namely Sodium hydroxide (NaOH) and Sodium Silicate (Na2SiO3) through polymerization. The rice husk ash used is waste from processed rice which has special properties containing chemical compounds that are pozzolanic, namely containing silica. The rice husk ash used escapes sieve no. 200 in order to fill the empty spaces between the grains and can increase the adhesion between the grains. While fly ash is defined as fine grains of coal burning residue. The method that used in this study is experimental method, which is to make a test object in the form of a cube measuring 50 x 50 x 50 mm with 6 variations of mix design with 2 different treatments, those are room temperature and oven temperature. The ratio used (SS /SH 12 Molar) was 4 with a solid level of activator solution (W/S) of 1,461 in order to obtain the optimum ratio value of adding rice husk ash to fly ash in the geopolymer mortar. The purpose of this study is to measure the results of the experiments made by knowing the effect of compressive strength tests, porosity tests, and paste vicat tests from each mix design to the ratio of rice husk ash and fly ash that occurs in geopolymer mortars. From the results of the research that has been done, it can be concluded that the use of rice husk ash can increase the results of the compressive strength test of geopolymer mortar. The optimum content of rice husk ash as a fly ash substitution material with a ratio (W / S) of 1,461 and (SS / SH 12 Molars) of 4 is 20% which is in the mix design 11 with oven temperature treatment. This can be shown from the results of the compressive strength test on mix design 11 reaching the highest compressive strength value of 4.04 MPa with a porosity value of 11.62%. This result is higher when compared to using 100% fly ash and the ratio of rice husk ash below 20% is due to the high silica (Si) content in rice husk ash which reaches 80,1% and also the use of sodium silicate as an activator of silica content in rice husk ash. In this study, the XRF method was tested on the constituent materials of the geopolymer mortar, including rice husk ash and fly ash.