KOMUNIKASI ORGANISASI PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG  DALAM MENGEMBANGKAN WISATA RELIGI MAKAM GUS DUR

JOMBANG DISTRICT GOVERNMENT ORGANIZATIONAL COMMUNICATIONS IN DEVELOPING RELIGIOUS TOURISM OF GUS DUR'S TOURISM

Sektor pariwisata religi saat ini sedang menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Jombang, dikarenakan hal tersebut dapat digunakan sebagai daya tarik bagi Kabupaten Jombang sebagai “Kota Santri”. Salah satu bentuk tindakannya adalah mengembangkan Wisata Religi Makam Gus Dur. Untuk itu, dibutuhkan peran pemerintah daerah untuk dapat berkoordinasi menggunakan pendekatan komunikasi organisasi yang efektif dengan para pihak terkait dalam pengembangan kawasan wisata religi ini agar dapat berjalan maksimal. Adanya penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi mengenai bagaimana peran Pemerintah Kabupaten Jombang dalam melakukan komunikasi organisasi dengan semua pihak terkait dalam pengembangan Wisata Religi Makam Gus Dur, dengan menggunakan pendekatan kualitatif serta metode penelitian studi kasus untuk meneliti fenomena pada objek penelitian tersebut secara alamiah. Dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil bahwa dalam komunikasi organisasi antara Pemerintah Kabupaten Jombang dengan para pihak terkait tidak berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan koordinasi yang terjalin tidak rutin, menyeluruh, dan terpusat. Serta tidak ada motif untuk mencapai satu tujuan yang sama untuk mengembangkan wisata religi ini.

The religious tourism sector is currently a concern of the Jombang Regency Government, because it can be used as an attraction for Jombang Regency as a "Santri City". One form of action is to develop the Religious Tourism of Gus Dur's Tomb. For this reason, the role of local governments is needed to be able to coordinate using an effective organizational communication approach with related parties in the development of this religious tourism area so that it can run optimally. The existence of this study aims to explore information about the role of the Government of Jombang Regency in carrying out organizational communication with all relevant parties in the development of Religious Tourism of the Gus Dur's Tomb, using qualitative approaches and case study methods to examine the phenomena in the research object naturally. From the research that has been done, it shows that in organizational communication between the Jombang Regency Government, with related parties did not go well. This is due to the non-routine, comprehensive, and centralized coordination. And there is no motive to achieve the same goal to develop this religious tourism.