Kompleksitas Kalimat Bahasa Indonesia dalam Tuturan Guru TK Tarbiyatul Athfal

Penelitian ini dilatarbelakangi hasil survei yang menyatakan bahwa guru TK masih menggunakan banyak kalimat kompleks yang tidak sesuai dengan tingkat perkembangan bahasa anak.

Kalimat sederhana yang sesuai dengan perkembangan bahasa anak TK adalah kalimat tunggal yang pendek. Kalimat kompleks bagi yang sesuai dengan perkembangan bahasa anak TK adalah kalimat tunggal yang panjang dan kalimat majemuk. Semakin banyak kalimat sederhana, maka tingkat kompleksitasnya semakin rendah. Sebaliknya, semakin banyak kalimat kompleks, maka tingkat kompleksitasnya semakin tinggi.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah 3 sampel guru TK. Data yang diambil adalah tuturan guru TK saat mengajar selama satu kali pertemuan. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak dengan teknik sadap. Metode dan teknik penganalisisan data yang digunakan adalah metode agih dengan teknik bagi unsur langsung.

Hasil penelitian menunjukkan kompleksitas kalimat berdasarkan jumlah klausa yaitu kalimat sederhana berupa kalimat tunggal (terdiri atas 1 klausa) ditemukan sebanyak 452 kalimat, sedangkan kalimat kompleks berupa kalimat majemuk (terdiri atas 2 klausa atau lebih) ditemukan sebanyak 118 kalimat. Lalu, kompleksitas kalimat berdasarkan jumlah kata (yang disesuaikan dengan perkembangan bahasa anak) yaitu kalimat sederhana bagi anak TK berupa kalimat tunggal yang pendek (terdiri atas ≤ 5 kata) ditemukan sebanyak 319 kalimat, sedangkan kalimat kompleks bagi kalimat kompleks berupa kalimat tunggal yang panjang (terdiri atas ≥ 6 kata) ditemukan sebanyak 133 kalimat, dan kalimat majemuk ditemukan sebanyak 118 kalimat.

Tingkat kompleksitas kalimat guru TK yang mencapai angka 40,44% sedang memang sudah baik. Namun akan lebih baik jika tingkat kompleksitas tersebut dapat mencapai angka 20%-40%. Hal ini berkaitan dengan pola pikir dan tingkat perkembangan bahasa anak yang masih relatif rendah pula.

The research "The Complexity of Indonesian Sentences in Kindergarten Teacher Speeches" is based on the results of a survey that states that kindergarten teachers still use complex sentences that are not in accordance with the level of children's language development.

Simple sentences for kindergarten children are short, single sentences. Complex sentences for kindergarten children are long single sentences and compound sentences. The more simple sentences, the lower the complexity level. Conversely, the more complex sentences, the higher the level of complexity .

This research is a qualitative descriptive study. Data sources in this study were 3 samples of kindergarten teachers. The data taken is the kindergarten teacher's speech when teaching during one meeting. The method and data collection technique used is the method of listening with tapping techniques. And then, data analysis methods and techniques used are agih methods with BUL techniques.

The results showed the level of complexity of sentences in the kindergarten teacher's speech was 40 , 44 % or moderate. The first problem formula, sentence complexity based on the number of clauses, namely simple sentences in the form of a single sentence (consisting of 1 clause) found as many as 452 sentences, while complex sentences in the form of compound sentences (consisting of 2 or more clauses) were found as many as 118 sentences. The second problem formulation, sentence complexity based on the number of words (adjusted to the development of children's language) is a simple sentence for kindergarten children in the form of short single sentences (consisting of ≤ 5 words) found as many as 319 sentences, while complex sentences for complex sentences in the form of single sentences Long (consisting of ≥ 6 words) 133 sentences were found, and compound sentences were found 118 sentences.

The level of complexity of kindergarten teacher sentences reaching 40 , 44 % or the level of complexity is already good. But it would be better if the level of complexity can reach 20% -40% or a low level of complexity. This relates to the mindset and level of children's language development which is still relatively low.