PENENTUAN LOKASI SEKOLAH MENENGAH ATAS DENGAN METODE FAHP-TOPSIS DI KOTA SURABAYA 

DETERMINATION OF MIDDLE SCHOOL LOCATION WITH FAHP-TOPSIS METHOD IN SURABAYA CITY 

Sekolah adalah bangunan atau lembaga yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Pada sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) dalam suatu sekolah, berdasarkan aturan Permendikbud No.14 Tahun 2018 diberlakukan sistem zonasi. Sistem zonasi adalah ketentuan yang mengatur klasifikasi zona (area). Karena berdasarkan aturan sistem zonasi tersebut mengakibatkan dilakukan pemerataan sekolah negeri di seluruh wilayah/kecamatan guna meminimalisir jarak antara domisili calon siswa dengan sekolah. Sedangkan di Kota Surabaya masih terdapat 22 SMA Negeri yang tersebar pada 16 kecamatan dari 31 kecamatan. Oleh karena itu diperlukan adanya penelitian untuk menentukan lokasi Sekolah Menengah Atas guna membantu alternatif pemilihan lokasi pembangunan sekolah baru. Penelitian ini menerapkan metode FAHP-TOPSIS untuk menentukan bobot dalam penetuan lokasi sekolah. Terdapat empat kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu aksestabilitas, jarak, kepadatan penduduk dan daya tampung. Setelah dilakukan perhitungan dengan metode FAHP-TOPSIS diperoleh alternatif lokasi yang terpilih yaitu kecamatan gubeng dengan bobot yang diperoleh sebesar 0,9723,  kecamatan sukomanunggal dengan bobot 0,5815,  kecamaten bubutan dengan bobot 0,5669, kecamatan mulyorejo dengan bobot 0,4096, dan  kecamatan wonokromo dengan bobot 0,3612.

School is a building or institution that is used for teaching and learning activities. In the new student admission system (PPDB) in a school, based on the rules of the Ministry of Education and Culture No. 14 of 2018 a zoning system is applied. The zoning system is a provision governing the classification of zones (areas). Because based on the zoning syste rules, the distribution of public schools in all regions / districts is done to minimize the distance between the domicile of prospective students and schools. While in the city of Surabaya there are still 22 public high schools spread in 16 districts of 31 districs. Therrefore, research is needed to determine the location of high schools in order to help alternative selection of new school contruction sites. This study applies the FAHP-TOPSIS methods to determine the weights in determining school locations. There are four criteria used in this study, namely accessibility, distance, population  density and capacity. After calculatioon by the FAHP-TOPSIS method, the selected alternative locations were gubeng subdistrict with a weight obtained of 0,9723, sukomanunggal subdistrict with a weight of 0,5815, bubutan subdiztrict with a weight of 0,5669, mulyorejo sub-district with a weight of 0,4096, anf wonokroo sub-district with a weight of 0,3612.