PENERAPAN KETERAMPILAN PEMBELAJARAN ABAD 21 MELALUI P5 DENGAN TEMA KEARIFAN LOKAL DI SMA N 3 SURABAYA
IMPLEMENTATION OF 21st CENTURY LEARNING SKILLS THROUGH P5 WITH THE THEME OF LOCAL WISDOM AT SMA N 3 SURABAYA
Pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran yang memberikan tantangan baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Indonesia sempet mengalami krisis pembelajaran yang menyebabkan learning loss akibat dari pandemi Covid 19. Sehingga pemerintah mengupayakan berbagai inovasi untuk mengendalikan permasalahan tersebut, salah satunya dengan penerapan kurikulum merdeka dengan mengembangkan pembelajaran Projek bertema yaitu P5. Penerapan Kurikulum merdeka dengan P5 tersebut bersamaan dengan adanya penerapan pembelajaran abad 21. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang (1) Pelaksanaan penerapan keterampilan pembelajaran abad 21 melalui P5 dengan tema Kearifan Lokal di SMA N 3 Surabaya (2) Kecakapan peserta didik terhadap keterampilan pembelajaran abad 21 melalui P5 dengan tema Kearifan Lokal di SMA N 3 Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, angket/kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui tahap memeriksa (editing), pemberian identitas (coding), pembeberan (tabulating). Landasan teori dalam penelitian ini adalah teori Konstruktivisme dari Vygotsky.
Hasil pada penelitian ini mendeskripsikan bahwa Pada pelaksanaan pembelajaran P5 tema Kearifan Lokal yang terdiri dari tiga tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, SMA N 3 Surabaya telah meneerapkan Keterampilan pembelajaran abad 21. Kecakapan keterampilan pembelajaran abad 21 peserta didik SMA N 3 Surabaya termasuk kategori nilai kurang dengan rata-rata nilai total yaitu 62. indikator yang paling rendah yaitu Collaboration (kolaborasi) pada keterampilan bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas secara berkelompok pada kegiatan P5 tema kearifan lokal dengan nilai rata-rata 52 yang termasuk kategori sangat kurang, hal ini disebabkan karena peserta didik bekerjasama dengan kelompok yang membuat guru pendamping sulit dalam melakukan pengawasan. Keterkaitan antar teori konstruktivisme dengan penelitian ini adalah melalui kegiatan P5 tema kearifan lokal peserta didik menyampaikan ide dan merefleksikan ide sendiri dan ide-ide orang lain adalah suatu bentuk pengalaman pemberdayaan individu yang disajikan dalam lokakarya penampilan drama P5 tema kearifan lokal.
Kata kunci Keterampilan Pembelajaran Abad 21, P5 tema Kearifan Lokal, Kecakapan Peserta didik
21st century learning is learning that provides new challenges in the world of education in Indonesia. Indonesia has experienced a learning crisis which has caused learning loss due to the Covid 19 pandemic. So the government is seeking various innovations to deal with this problem, one of which is by implementing an independent curriculum by developing a P5-themed learning project. The application of the independent curriculum with P5 coincides with the application of 21st century learning. The purpose of this study is to describe (1) the application of the application of 21st century learning skills through P5 with the theme of Local Wisdom at SMA N 3 Surabaya (2) the ability of students to learn skills 21st century through P5 with the theme of Local Wisdom at SMA N 3 Surabaya. This research uses a quantitative approach and a type of descriptive approach. Data collection techniques in this study used observation, interviews, questionnaires and documentation. Data analysis techniques through the stages of checking (editing), identification (coding), disclosure (tabulation). The foundation of the theory in this study is the theory of constructivism from Vygotsky.
The results of this study describe that in the implementation of P5 learning on the theme of Local Wisdom which consists of three stages, namely planning, implementation, and evaluation, SMA N 3 Surabaya has implemented 21st century learning skills. The 21st century learning skills skills of SMA N 3 Surabaya students are included in the category less value with an average total score of 62. the lowest indicator is Collaboration (collaboration) on responsible skills in completing tasks in groups in P5 activities on the theme of local wisdom with an average score of 52 which is in the very poor category, this is because students work with groups that make it difficult for the accompanying teacher to supervise. The link between constructivism theory and this research is through the P5 local wisdom theme activities, students convey ideas and reflect on their own ideas and the ideas of others is a form of individual empowerment experience which is presented in the P5 drama performances on the local wisdom theme.
Keywords 21st Century Learning Skills, P5 Local Wisdom Theme, Student Skills