Karakteristik Nyala Api Api Pembakaran Difusi Dari Campuran Pertalite Dengan Bioethanol Nira Siwalan (Borassus Flabellifer Linn)

Flame Characteristics of Diffusion Combustion Flame of Pertalite Blend with Bioethanol of Siwalan Nira (Borassus Flabellifer Linn)

Semakin pesatnya perkembangan teknologi dan meningkatnya kebutuhan akan energi, menyebabkan ketersediaan bahan bakar fosil menurun sehingga mengakibatkan krisis energi. Salah satu solusi tersebut ialah pemanfataan biofuel bahan bakar nabati seperti bioethanol nira siwalan. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik nyala api dari bahan bakar bioethanol nira siwalan dan pertalite (90), seperti temperatur nyala api, lama waktu pembakaran, luas nyala api, warna nyala api dan tren nyala api dengan variasi campuran biopertalite E0, E10, E20, E30, E40, E50, E60 dan E100. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen pembakaran difusi menggunakan media berbentuk tabung berbahan stainless steel dengan ketebalan 0,8 ml, diameter 10 ml dan memiliki volume 0,5 ml. Kemudian dibakar dengan pematik berupa korek api, yang dilakukan pengujian sebanyak 3 kali. Hasil karakteristik nyala api yang dihasilkan dari pertalite, biopertalite dan bioethanol. Rata-rata temperatur api tertinggi dihasilkan oleh campuran E100 967,76°C, sedangkan pada E0 ratarata temperatur terendah 766,43°C. Lama waktu pembakaran yang ix lebih lama E60 250,11 second dan lama waktu pembakaran tercepat pada E0 153,23 second. Luas rata-rata nyala api terbesar E0 564,67 mm², dan luas terendah pada E60 132 mm². Warna nyala api warna merah tertinggi E0 25,52%, nyala api putih tertinggi pada E30 72,70%, warna kuning tertingi 15,82% pada E20, dan warna biru tertinggi E100 51,2%. Tren nyala api terbaik E30, karena menghasilkan grafik cenderung lebih stabil. Kata kunci: nira siwalan, bioethanol, karakteristik, nyala api

The rapid development of technology and the increasing need for energy have caused the availability of fossil fuels to decrease, resulting in an energy crisis. One solution is the utilization of biofuels such as siwalan sap bioethanol. This study aims to analyze the flame characteristics of siwalan sap bioethanol fuel and pertalite (90), such as flame temperature, combustion time, flame area, flame color and flame trend with variations in biopertalite mixtures E0, E10, E20, E30, E40, E50, E60 and E100. This study was conducted by experimental method of diffusion combustion using tube-shaped media made of stainless steel with a thickness of 0.8 ml, a diameter of 10 ml and has a volume of 0.5 ml. Then burned with a lighter, which was tested 3 times. The results of flame characteristics produced from pertalite, biopertalite and bioethanol. The highest average flame temperature is produced by the E100 mixture 967.76 ° C, while in E0 the lowest average temperature is 766.43 ° C. Longer combustion time E60 250.11 second and the fastest combustion time E0 153.23 second. The average area of the largest flame E0 564.67 mm², and the lowest area in E60 132 mm². The highest red flame color E0 25,52%, the highest white flame E30 72,70, the highest yellow color 15,82% in E20, and the highest blue color E100 51.2%. The best flame trends are E30, because they produce graphs tend to be more stable. Keywords: siwalan sap, bioethanol, characteristics, flame