ANALISIS PUSHOVER UNTUK PERFORMANCED BASED DESIGN PADA GEDUNG THE TRANS ICON SURABAYA TOWER D

PUSHOVER ANALYSIS FOR PERFORMANCED BASED DESIGN IN THE TRANS ICON SURABAYA TOWER D BUILDING

    Dalam mengetahui perilaku struktur suatu bangunan yang diakibatkan dengan adanya gempa maka digunakan analisa statis non linier pushover yang merupakan salah satu performance based design dengan konsep memberikan pola beban lateral statik secara bertahap pada suatu bangunan sampai memenuhi target perpindahan yang direncanakan. Analisis ini dilakukan pemodelan dari Gedung The Trans Ikon Surabaya Tower D dengan jumlah 21 lantai dan tinggi total bangunan yang dimodelkan adalah 84.55 m menggunakan aplikasi analisa struktur Etabs. Hasil dari pemodelan akan dianalisis untuk mengetahui waktu getar, simpangan antar lantai, dan level kinerja dari bangunan setelah terjadinya gempa. Hasil dari metode analisa pushover ini adalah kurva base shear-roof displacement untuk menentukan titik kinerja (performance point) dan level atau tingkat kinerja struktur dengan menggunakkan peraturan FEMA 356 dan 440. Dari hasil analisa diperoleh Gaya geser yang di dapat pada Gaya geser yang di dapat pada arah X untuk V dinamik = 8192.6796 kN dan V statik = 8192.5784 kN, sedangkan pada arah Y untuk V dinamik = 8192.8816 kN dan V statik = 8192.5782 kN, sehingga memenuhi persyaratan Vt = 100%V sesuai pada SNI 1726:2019 Pasal 7.9.1.4.1. Kontrol partisipasi massa didapatkan bahwa dalam penjumlahan respons ragam menghasilkan respons total telah mencapai 90% pada arah X dan Y pada mode ke 41. Dari hasil analisis pushover didapatkan kurva kapasitas untuk arah X yang terdapat 5 step. Distribusi sendi plastis untuk arah X mulai terbentuk pada step 1 terdapat elemen struktur yang melewati kapasitas elastis, terdapat elemen yang berada diantara titik B hingga C yang berada diantara keadaan leleh pertama hingga level kinerja IO (Immediate Occupancy). Distribusi sendi plastis untuk arah Y mulai terbentuk pada step 2 terdapat elemen struktur yang melewati kapasitas elastis, terdapat elemen yang berada diantara titik B hingga C yang berada diantara keadaan leleh pertama hingga level kinerja IO (Immediate Occupancy). Dari hasil analisis pushover dihasilkan kurva spektrum kapasitas pushover yang terdapat hasil performance point atau titik kinerja yang kemudian dihitung menghasilkan drift ratio. Pada sumbu X Story Drify yang dihasilkan dengan metode ATC = 0.01789, FEMA 440 = 1.0856, FEMA 356 = 0.01301 dimana ke tiganya berada diantara range 0.01 0.02 yang berada pada level kinerja LS (Life Safety). Pada sumbu Y Story Drify yang dihasilkan dengan metode ATC = 0.01203, FEMA 440 = 0.01188, FEMA 356 = 0.0147 dimana ke tiganya berada diantara range 0.01-0.02 yang berada pada level kinerja LS (Life Safety).

Kata Kunci : Desain Berbasis Kinerja, Analisis Pushover, Level Kinerja.

    Identification the structural behavior of a building caused by an earthquake, non-linear pushover static analysis is used, which is a performance based design with the concept of providing a gradual static lateral load pattern on a building until it meets the planned displacement target. This analysis was modeled from The Trans Ikon Surabaya Tower D Building with 21 floors and the total height of the modeled building was 84.55 m using the Etabs structural analysis application. The results of the modeling will be analyzed to determine the vibration time, deviation between floors, and the performance level of the building after an earthquake occurs. The result of this pushover analysis method is a base shear-roof displacement curve to determine the performance point and level of structural performance using FEMA regulations 356 and 440. From the results of the analysis, it is obtained that the shear force obtained in the the requirement for Vt = 100%V is in accordance with SNI 1726:2019 Article 7.9.1.4.1. Mass participation control found that the sum of the various responses resulted in a total response that reached 90% in the X and Y directions in the 41st mode.From the results of the pushover analysis, we get a capacity curve for the X direction which has 5 steps.The distribution of plastic joints in the X direction begins to form in step 1, there are structural elements that exceed the elastic capacity, there are elements between points B to C which are between the first melting state and the IO (Immediate Occupancy) performance level. The distribution of plastic joints in the Y direction begins to form in step 2, there are structural elements that exceed the elastic capacity, there are elements between points B to C which are between the first melting state and the IO (Immediate Occupancy) performance level. From the results of the pushover analysis, a pushover capacity spectrum curve is produced which contains performance points which are then calculated to produce a drift ratio. The X-axis Story Drify produced using the ATC method = 0.01789, FEMA 440 = 1.0856, FEMA 356 = 0.01301 where all three are in the range 0.01-0.02 which is at the LS (Life Safety) performance level. The Y axis the Story Drify produced using the ATC method = 0.01203, FEMA 440 = 0.01188, FEMA 356 = 0.0147 where all three are in the range 0.01-0.02 which is at the LS (Life Safety) performance level.

Keywords : performance based design, pushover analysis, performance