MEDIA SKNEARIO SEJARAH UNTUK MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN SEJARAH YANG MENYENANGKAN
MEDIA SKENARIO SEJARAH TO CREATE JOYFULL HISTORICAL LEARNING
Sejak dahulu hingga sekarang, sejarah memang menjadi salah satu kajian ilmu yang diajarkan di sekolah-sekolah maupun universitas-universitas di dunia. Di Indonesia, pembelajaran sejarah sudah mulai diajarkan sejak SD. Tentu bukan tanpa sebuah alasan mengapa pembelajaran sejarah diberikan utamanya di sekolah-sekolah. Melihat bahwa sejarah adalah sebuah peristiwa kompleks yang terjadi secara kontinuitas, menjadikan kita tahu bahwa menjadi penting belajar sejarah terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu. Seiring dengan perkembangan zaman, sejarah juga semakin menunjukkan eksistensi dan urgensinya di Indonesia. Terlebih ketika Pemerintah RI saat ini mencanangkan 9 agenda utama untuk Indonesia yang diberi nama Nawa Cita. Dalam Nawa Cita tersebut, satu dari sembilan poinnya adalah terdapat keinginan Jokowi melakukan revolusi mental dengan kebijakan penataan kurikulum pendidikan nasional yang memproporsionalkan pengajaran sejarah. Namun nampaknya, apa yang ada di lapangan justru berbeda dari apa yang seharusnya terjadi.
Banyak sekali kekurangan-kekurangan yang masih harus dibenahi dalam pembelajaran sejarah. Mulai dari strategi pedagogis yang digunakan hingga kurikulum sejarah itu sendiri. Pembelajaran sejarah menjadi sebuah pembelajaran yang membosankan, monoton, hanya berkutat pada hal-hal yang sifatnya faktual. Sehingga, menyebabkan siswa mengagnggap pembelajaran sejarah tidak menyenangkan.
Melihat realita tersebut, tentu kita semua akan berpikir bahwa mengembalikan pembelajaran sejarah pada semestinya adalah hal yang sangat perlu dilakukan. Jika pembelajaran sejarah tersebut terus-terusan diajarkan secara deskriptif, hanya berkutat pada tokoh dan kapan terjadinya suatu peristiwa, maka lambat laun akan muncul pertanyaan dibenak siswa “mengapa saya harus belajar sejarah?”. Berangkat dari situ, diciptakan lah media pembelajaran sejarah baru yang diberi nama “Skenario Sejarah”. Media pembelajaran ini memanfaatkan keberulangan pola sejarah yang ada untuk melihat peristiwa sejarah yang lain, yang dikemas menggunakan teoeri Kontekstual Piaget. Tujuannya, untuk menciptakan pembelajaran sejarah yang menyenangkan menurut teori pembelajaran menyenangkan milik Indrawati dan Wawan. Subjek penelitiannya adalah siswa XI IPA 1 MA Islamiyah Ujungpangkah Gresik, dengan pengambilan datanya melalui kuisioner dan lembar observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah serangkaian proses penelitian dilakukan, mulai dari pengenalan Media Skenario Sejarah hingga praktiknya, pembelajaran sejarah di kelas XI IPA 1 MA Islamiyah Ujungpangkah Gresik yang semula tidak menyenangkan menjadi menyenangkan. Yang mana, indikatornya adalah adanya situasi belajar yang rileks, menarik, keterlibatan penuh siswa terhadap pembelajaran, serta perhatian siswa sepenuhnya tercurah pada pembelajaran.
Kata Kunci: Media Skenario Sejarah, sejarah, pembelajaran yang menyenangkan.
Since ancient times until now, history has indeed been one of the studies of science taught in schools and universities in the world. In Indonesia, history learning has been taught since elementary school. Certainly not without a reason why history learning is given primarily in schools. Seeing that history is a complex event that occurs continuously, makes us know that it is important to study history first before doing something. Along with the times, history also increasingly shows its existence and urgency in Indonesia. Especially when the Government of the Republic of Indonesia currently launches 9 main agendas for Indonesia, named Nawa Cita. In the Nawa Cita, one of the nine points is that there is a desire for Jokowi to do a mental revolution with the policy of structuring the national education curriculum that prioritizes history teaching. But it seems that what is on the ground is actually different from what should have happened.
There are so many deficiencies that still need to be addressed in the study of history. Starting from the pedagogical strategies used to the history curriculum itself. Learning history becomes a learning that is boring, monotonous, only dwelling on things that are factual. Thus, causing students to find history learning unpleasant.
Seeing this reality, of course we will all think that returning history to learning should be something that really needs to be done. If learning history is continuously taught descriptively, only dwelling on the characters and when an event occurs, then gradually questions will arise in the minds of students "why should I study history?" Starting from there, a new historical learning media was created which was named "Skenario Sejarah". This learning media utilizes the recurrence of existing historical patterns to see other historical events, which are packaged using Piaget's Contextual Theory. The aim is to create enjoyable historical learning according to Indrawati and Wawan's fun learning theory. The research subjects were students of XI IPA 1 MA Islamiyah Ujungpangkah Gresik, by taking the data through questionnaires and observation sheets.
The results showed that after a series of research processes were carried out, starting from the introduction of the Media Skenario Sejarah to the practice, learning history in class XI IPA 1 MA Islamiyah Ujungpangkah Gresik, which was initially unpleasant, became fun. Which, the indicator is the existence of a learning situation that is relaxed, interesting, full involvement of students in learning, and student attention is fully devoted to learning.
Keywords: Media Skenario Sejarah, history, fun learning.