Pelayanan Kesehatan: Dinamika Penyelenggaraan Sarana Kesehatan di Kota Surabaya tahun 1924-1938
Health Services: Dynamics of Health Facilities Operation in Surabaya City in 1924-1938
Kajian tentang sejarah kesehatan di Kota Surabaya mayoritas membahas mengenai penyakit dan rumah sakit. Beragai arsip sebagai data primer mengenai laporan keadaan pada masa itu khususnya dalam hal kesehatan banyak sekali menjelaskan mengenai bagaimana kebiasaan masyarakat kota surabaya yang kurang mengenal kebersihan. Hal ini merupakan informasi yang istimewa mengingat bahwa kota Surabaya sendiri dahulu merupakan daerah Gemeente sejak tahun 1906 sehingga menyebabkan kota Surabaya mengalami perkembangan yang pesat sehingga pertambahan penduduk pun terus terjadi, sehingga menyebabkan ruang hidup di Surabaya menjadi sempit serta memunculkan berbagai macam permasalahan yang salah satunya kesehatan. Walaupun sejak tahun 1917 sendiri telah ada rumah sakit Simpang yang menjadi rumah sakit pusat di Surabaya, walaupun pada perkembangannya beberapa sarana keseahatan di Surabaya terus bertambah akan tetapi ada beberapa problematik harus dialami. penelitian ini bermaksud untuk merekonstruksi faktorfaktor yang menyebabkan penyelenggaraan sarana kesehatan serta dinamika yang terjadi dalam penyelenggaraan sarana kesehatan di Surabaya pada tahun 1924-1938. Penelitian ini membahas mengenai (1) Faktor-faktor apakah yang melatarbelakangi penyelenggaraan sarana kesehatan di Kota Surabaya pada tahun 1924-1938?; (2) Bagaimana perkembangan penyelenggaraan sarana kesehatan di Kota Surabaya pada tahun 1924-1938?. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi atau kritik, interpretasi atau penafsiran dan historiografi yang bersumber pada beberapa arsip belanda serta buku-buku yang menjelaskan bagaimana keadaan kesehatan di kota Surabaya serta mengenai kebijakan pemerintah kolonial dalam mengatasi permasalahan kesehatan. Hasil dari Penelitian ini menjelaskan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan pembangunan sarana kesehatan di Surabaya ini dikarenakan kesehatan masyakarat kota Surabaya sebelum menjadi Gemeente sangatlah buruk, bahkan kondisi lingkungan di kota Surabaya pun juga kotor diakibatkan kebiasaan masyarakat yang suka membuang kotoran di sungai serta kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan, keadaan seperti itu tetap bertahan walaupun Surabaya telah menjadi daerah administratif. Hasilnya, penyelenggaraan sarana kesehatan di Kota Surabaya tidaklah mudah yang dibayangkan, banyak sekali problematik yang terjadi, mulai dari penyebaran isu-isu yang buruk mengenai kematian yang terjadi rumah sakit, sehingga para dokter harus bekerja keras untuk menyelamatkan pasien yang dirawat, tidak berhenti disitu saja kepentingan-kepentingan suatu kelompok pun juga ikut mengintervensi dalam pelayanan kesehatan di Surabaya, serta permasalahan ekonomi pun menjadi problematik tersendiri sehingga menyebabkan pemerintah harus mengurangi anggaran kesehatan yang menyebabkan adanya perubahan managemen dalam rumah sakit.
The majority of studies on health history in the city of Surabaya discuss diseases and hospitals. Various archives as primary data regarding reports of conditions at that time, especially in terms of health, explained a lot about how the habits of the people of Surabaya were less familiar with cleanliness. This is special information considering that the city of Surabaya itself was once a Gemeente area since 1906, causing the city of Surabaya to experience rapid development so that population growth continues to occur, causing the living space in Surabaya to be narrow and causing various kinds of problems, one of which is health. . Although since 1917 there has been a Simpang hospital which has become the central hospital in Surabaya, although in its development several health facilities in Surabaya continue to grow, there are several problems that must be experienced. This study intends to reconstruct the factors that cause the implementation of health facilities and the dynamics that occur in the implementation of health facilities in Surabaya in 1924-1938. This study discusses (1) what are the factors behind the implementation of health facilities in the city of Surabaya in 1924-1938?; (2) How was the development of the implementation of health facilities in the city of Surabaya in 1924- 1938?. This study uses historical research methods which include topic selection, source collection, verification or criticism, interpretation or interpretation and historiography sourced from several Dutch archives as well as books that explain how the state of health in the city of Surabaya and the colonial government's policies in overcoming health problems. . The results of this study explain the factors that led to the construction of health facilities in Surabaya because the health of the people of the city of Surabaya before becoming Gemeente was very bad, even the environmental conditions in the city of Surabaya were also dirty due to the habit of people who like to throw dirt in the river and the lack of public knowledge. Regarding health, this situation persists even though Surabaya has become an administrative area. As a result, the implementation of health facilities in the city of Surabaya is not as easy as imagined, there are many problems that occur, ranging from the spread of bad issues regarding deaths that occur in hospitals, so doctors have to work hard to save patients being treated, it doesn't stop there. the interests of a group also intervened in health services in Surabaya, and economic problems became problematic in itself, causing the government to reduce the health budget which led to changes in hospital management.