Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan
media video pembelajaran yang layak digunakan dalam pembelajaran tata boga
materi teknik dasar menggoreng makanan bagi peserta didik tunarungu. Tujuan lainnya
yaitu menguji keefektifan media video pembelajaran dalam meningkatkan pemahaman
konsep serta kemampuan menerapkan prosedur tata boga dalam menggoreng makanan
bagi peserta didik tunarungu.
Metode penelitian pengembangan digunakan untuk
memproduksi media video pembelajaran dan menguji keefektifannya. Proses
pengembangan media video pembelajaran mengikuti model ADDIE (Analyze,
Design, Develop, Implement, dan Evaluate ). Data penelitian ini dikumpulkan
melalui angket dan tes penilaian kinerja. Validitas media video pembelajaran
yang dikembangkan dinilai oleh tiga ahli, yaitu ahli materi tata boga, ahli
media pembelajaran, dan ahli desain pembelajaran. Hasil validasi oleh ahli-ahli
tersebut menunjukkan kelayakan media video pembelajaran yang sangat baik.
Pengukuran efektivitas media video pembelajaran
dilakukan menggunakan perhitungan N-Gain Score. Penelitian ini menunjukkan
bahwa media video pembelajaran efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep dan
kemampuan menerapkan prosedur tata boga bagi peserta didik tunarungu.
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa media video
pembelajaran yang telah dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran tata
boga, terutama untuk peserta didik tunarungu di jenjang SMPLB. Penilaian ahli
materi tata boga memberikan nilai 94,4% terhadap konten
materi dalam media video pembelajaran. Ahli media pembelajaran memberikan nilai
97,2% terhadap naskah dan nilai 94,4% terhadap media video, serta
100% untuk bahan penyerta. Respon peserta didik tunarungu terhadap media video
pembelajaran juga sangat positif yaitu 96% . Selain
itu, rencana pelaksanaan pembelajaran mendapatkan penilaian yang sangat baik
sebesar 100%.
Berdasarkan perhitungan N-Gain Score, media video
pembelajaran terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep tata boga.
Pemahaman konsep membuat tempe goreng tepung mendapatkan kategori efektif (0,60),
sedangkan pemahaman konsep membuat telur dadar masuk dalam kategori sangat
efektif (0,80). Lebih lanjut, perhitungan N-Gain Score digunakan untuk menguji
keefektifan media video pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan menerapkan
prosedur tata boga. Kemampuan menerapkan prosedur membuat tempe goreng tepung
dinilai efektif (0,47), sementara kemampuan menerapkan prosedur membuat telur
dadar dinilai sangat efektif (0,76).