PROFIL KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT DAN FIELD INDEPENDENT
STUDENTS’ COMMUNICATION MATHEMATICS PROFILE IN SOLVING MATHEMATICAL PROBLEMS BASED ON FIELD DEPENDENT AND FIELD INDEPENDENT COGNITIVE STYLE
Kompetensi komunikasi siswa haruslah menjadi fokus utama guru karena termasuk dalam salah satu tujuan kurikulum 2013 dalam pembelajaran matematika. Komunikasi berperan penting dalam pemecahan masalah matematika. Untuk mengomunikasikan pemecahan masalah yang baik, maka dibutuhkan komunikasi matematika dengan baik. Faktor yang mempengaruhi siswa dalam pemecahan masalah salah satu adalah gaya kognitif. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan profil komunikasi matematika tulis siswa dalam pemecahan masalah matematika berdasarkan gaya kognitif field dependent (FD) dan field independent (FI) yang dimiliki siswa. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dilaksanakan di UPT SMP Negeri 5 Gresik. Penelitian ini menggunakan instrument Tes Kemampuan Matematika (TKM), Tes GEFT, dan Tes Komunikasi Matematika Tulis (TKMT). TKM digunakan untuk memilih subjek penelitian sehingga setiap subjek penelitian memiliki kemampuan matematika tinggi yang setara. Tes GEFT digunakan untuk mengelompokkan siswa dengan gaya kognitif FD dan FI. Sedangkan TKMT berguna untuk mendeskripsikan profil komunikasi matematika tulis siswa dalam pemecahan masalah. Teknik analisis data terdiri dari analisis tes TKM, GEFT, dan TKMT. Ada dua subjek dalam penelitian ini yaitu, satu subjek gaya kognitif field dependent (FD) dan satu subjek gaya kognitif field independent (FI). Dua siswa tersebut diberikan tes komunikasi matematika tulis untuk memperoleh data komunikasi matematika tulis siswa. Pada penelitian ini diperoleh hasil dimana gaya kognitif FI memiliki komunikasi matematika tulis dengan uraian: subjek SFI dalam memahami masalah menuliskan hal-hal yang diketahui serta ditanyakan secara akurat, lengkap, dan lancar. Selanjutnya, subjek SFI membuat rencana penyelesaian dengan menuliskan strategi pemecahan masalah, istilah/notasi, dan membuat gambar atau sketsa secara akurat, lengkap, dan lancar. Dalam tahap melaksanakan rencana penyelesaian, subjek SFI menuliskan tahap-tahap perhitungan dengan akurat, lengkap, dan lancar. Selanjutnya pada tahap memeriksa kembali, kesimpulan dituliskan secara akurat, lengkap, dan lancar oleh subjek SFI. Di sisi lain subjek dengan gaya kognitif FD memiliki komunikasi matematika tulis dengan uraian: Subjek SFD dalam memahami masalah menuliskan hal-hal yang diketahui serta ditanyakan secara akurat, lengkap, dan tidak lancar. Selanjutnya, subjek SFD membuat rencana penyelesaian dengan menuliskan strategi pemecahan masalah secara tidak akurat, tidak lengkap, dan tidak lancar. Sedangkan dalam menuliskan istilah atau notasi dan membuat gambar atau sketsa secara akurat, lengkap, dan lancar. Dalam tahap melaksanakan rencana penyelesaian, subjek SFD menuliskan tahap-tahap perhitungan dengan tidak akurat, lengkap, dan tidak lancar. Selanjutnya pada tahap memeriksa kembali, kesimpulan dituliskan secara tidak akurat, tidak lengkap, dan tidak lancar oleh subjek SFD. Berdasarkan deskripsi dan hasil analisis dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa gaya kognitif field dependent dan field independent dapat mempengaruhi komunikasi tulis siswa dalam pemecahan masalah. Oleh karena itu, penting bagi guru dan siswa untuk mengetahui komunikasi matematika tulis agar dapat meningkatkan kemampuan dan pemahaman dalam pemecahan masalah.
Student communication competence must be the teacher's main focus because it is included in one of the objectives of the 2013 curriculum in learning mathematics. Communication plays an important role in solving math problems. To communicate problem solving well, good mathematical communication is needed. One of the factors that influence students in problem solving is cognitive style. This study aimed to describe students' written mathematics communication profile in solving mathematics problems based on the field dependent and field independent cognitive styles. The instruments used in this study were the Mathematics Ability Test (TKM), the GEFT Test, and the Written Mathematics Communication Test (TKMT). This study's subjects were two students, one student with a field dependent cognitive style and one student with a field independent cognitive style. The two students were given written mathematics communication tests to obtain students' written mathematics communication data. The results showed that the subject with the field independent cognitive style had written mathematics communication with the following details: in the step of understanding the problem, the SFI subject wrote what was known and asked accurate, complete, and smooth. In the step of making a completion plan, the SFI subject wrote an accurate, complete, and smooth completion strategy, terms/notations, and drawings/sketches. In the step of carrying out the completion plan, the SFI subject wrote the calculation steps accurate, complete, and smooth. Furthermore, in the step of checking again, the SFI subject wrote conclusions accurate, complete, and smooth. While the subject with the field dependent cognitive style has written mathematical communication with the following details: in the step of understanding the problem, the SFD subject wrote things that are known and asked accurate, complete, and not smooth. In the step of making a settlement plan, the SFD subject wrote inaccurate, incomplete, and not smooth resolution strategies. Meanwhile, in writing the terms/notations and pictures/sketches made, they are accurate, complete, and fluent. In the step of implementing the completion plan, the SFD subject wrote inaccurate, incomplete, and not smooth calculation steps. Furthermore, in the re-examination step, the SFD subject wrote inaccurate, incomplete, and not smooth conclusions.