Habitus of Outstanding Extracurricular Students at the Tapak Suci of SMA Muhammadiyah 10 Surabaya
Pencak silat menjadi warisan takbenda yang diakui oleh Unesco. Sebagai warga negara wajib untuk melestarikan budaya.Ketua federasi pencak silat yaitu bapak Prabowo Subianto memiliki cara dengan berusaha memasukan pencak islat dalam dunia pendidikan. hal ini mendapat tanggapan postif dari Muhammdiyah yang memiliki tapak suci. Muhammadiyah yang juga menggeluti dunia pendidikan, memiliki banyak lembaga pendidikan yang sudah tersebar diseluruh negeri dari SD,SMP,SMA, hingga perguruan tinggi. Hal ini menjadi ladang perkenalan tapak suci. seperti yang dilakukan oleh SMA Muhamamdiyah 10 Surabaya atau disebut SMAMX. SMAMX mengenalkan diri sebagai sekolah keberbakatan yang memiliki lebih dari empat puluh lima ekstrakulikuler aktif. Tapak suci tumbuh subur dalam lingkungan SMAMX dapat dibuktikan dengan banyaknya prestasi tapak suci yang diraih oleh siswa. penelitian ini berusaha mencari tau habitus dan modal yang dimiliki siswa dalam meraih prestasi dibidang tapak suci. penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian berada di SMAMX dengan 7 informan yang merupakan siswa aktif mengikuti pelatihan tapak suci dan memenangkan berbagai perlombaan tapak suci. Teknik pengambilan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik model Miles dan Hubermen yaitu reduksi data, penyajian data, verifikasi, dan penarikan kesimpulan Penelitian ini mengguanak teori Pierre Bourdieu tentang habitus. Temuan data menunjukan suasana pendidikan didukung oleh peraturan yang ada membuat siswa menjadi terbiasa dengan persaingan di non akdemis antara siswa dan menganggap non akademis adalah lebih dibandingan dengan akademis. SMAMX lebih terlihat sebagai sekolah bakat dibandingkan dengan sekolah pada umumnya. Dari hasil temuan data yang sudah di kelolah dengan menggolong-golongkan dan dipadukan dengan teori Bourdieu mengenai modal dapat dismipilakan bahwa siswa memiliki 4 jenis modal dalam peraih prestasi, diantaranya modal kultural, ekonomi, sosial, dan simbolik. dimana setiap informan memiliki kapasitas dan ukuran modal yang berbeda-beda. hal itu menjadi tolak ukur perbedaan prestasi yang dimiliki setiap infroman.
Pencak silat is an intangible heritage recognized by Unesco. As a citizen, it is obligatory to preserve culture. The head of the pencak silat federation, Mr. Prabowo Subianto, has a way of trying to include pencak islat in the world of education. this received a positive response from Muhammadiyah, which has a sacred footprint. Muhammadiyah, which is also involved in the world of education, has many educational institutions that are spread throughout the country from elementary, middle, high school, to university. This is the field of introduction to the sacred site. as done by SMA Muhammadiyah 10 Surabaya or called SMAMX. SMAMX introduces itself as a gifted school that has more than forty-five active extracurriculars. Tapak Suci thrives in the SMAMX environment, it can be proven by the many achievements of Tapak Suci that have been achieved by students. This study seeks to find out the habitus and capital possessed by students in achieving achievements in the field of sacred sites. This study uses a qualitative method, a case study approach. The research location is in SMAMX with 7 informants who are active students participating in the sacred tapak training and winning various sacred tapak competitions. Data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The data analysis technique uses the Miles and Hubermen model technique, namely data reduction, data presentation, verification, and conclusion drawing. This study uses Pierre Bourdieu's theory of habitus. The findings of the data show that the educational atmosphere is supported by existing regulations making students accustomed to competition in non-academics between students and considers non-academics to be more than academics. SMAMX is seen as a talent school compared to a normal school. From the findings of data that has been managed by classifying and combined with Bourdieu's theory of capital, it can be concluded that students have 4 types of capital in achieving achievements, including cultural, economic, social, and symbolic capital. where each informant has a different capacity and size of capital. it becomes a benchmark for the difference in achievement of each informant.