PENAMAAN DESA DI KABUPATEN BANYUWANGI : KAJIAN TOPONIMI
VILLAGE NAMES IN BANYUWANGI DISTRICT: TOPONYMICAL STUDY
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penamaan desa di Kabupaten Banyuwangi berdasarkan kajiantoponimi. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalahnama-nama desa di Kabupaten Banyuwangi. Sumber data diperoleh dari Dinas Kependudukan dan PencatatanSipil Kabupaten Banyuwangi. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode dokumentasi.Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik baca dan catat. Penelitian ini menggunakaninstrumen penelitian Human Instrument. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknikpadan intralingual. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data padan intralingual untuk menghubungkannama Desa di Kabupaten Banyuwangi yang telah terkumpul dianalisis berdasarkan struktur dan aspek Toponimi.Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik pilah unsur penentu. Data pada penelitian ini yang telahdidapatkan akan dipilah berdasarkan unsur penentunya. Penamaan desa di Kabupaten Banyuwangi mengacupada tiga aspek, yaitu (1) aspek perwujudan (2) aspek kemasyarakatan dan (3) aspek kebudayaan. Contohnyaseperti Desa Sumberasri yang mempunyai leksikal inti Sumber dan termasuk kedalam perwujudan perairan.Kata Kunci: Toponimi, nama desa, Banyuwangi
This study aims to describe the naming of villages in Banyuwangi Regency based on toponymic studies. This study uses a qualitative description method. The data sources in this study were the names of villages and sub-districts in Banyuwangi Regency, the data sources were obtained from the Department of Population and Civil Registration of Banyuwangi Regency. The data collection method in this study uses the documentation method. Data collection techniques in this study used reading and note-taking techniques. This study used the Human Instrument research instrument. The analysis technique used in this study is the intralingual equivalent technique. The intralingual equivalent method is an analytical method by comparing lingual elements, both in one language and in several different languages. This study uses intralingual equivalent data analysis techniques to connect the sub-district names in Banyuwangi Regency that have been collected and analyzed based on the structure and aspects of toponymy. The data analysis technique used is the determinant element sorting technique. The data in this study that has been obtained will be sorted based on the determining elements. The naming of villages in Banyuwangi Regency refers to three aspects, namely (1) embodiment aspects (2) social aspects and (3) cultural aspects. For example, Sumberasri Village which has the core lexical Sumber and is included in the embodiment of waters.