MEKANISME SURVIVAL REOG SINGO MANGKU JOYO DI KOTA SURABAYA PASCA PANDEMI COVID-19
REOG SINGO MANGKU JOYO SURVIVAL MECHANISM IN SURABAYA CITY POST COVID-19 PANDEMIC
Dengan adanya perkembangan jaman yang terjadi diberbagai sektor kehidupan masyarakat. Sehingga juga memberikan dampak terhadap sektor budaya. seperti yang saat ini diraskan oleh paguyuban Reog Singo Mangku Joyo, yang juga terdampak dari adanya pergeseran nilai budaya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya acara yang lebih mengundang artis papan atas, bahkan tak jarang juga mengundang band mancanegara dibandingkan mengundang keseniantradisional. Hal ini dapat dirasakan perbedaanya sejak pulihnya kegiatan masyarakat pasca pandemi Covid-19, mulai banyak dan sering diadakannya konser musik untuk mengobati kerinduan masyarakat Penikmat konser musik. Meski minat masyarakat terhadap kesenian tradisional Reog berkurang, akan tetapi terdapat beberapa upaya dan strategi yang dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori Mekanisme Survival James Scott, dan teori budaya Koentjaraningrat. Subjek dari penelitian ini merupakan dari anggota paguyuban Reog Singo Mangku Joyo. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa meski minat masyarakat terhadap kesenian tradisional Reog berkurang, namun pemerintah kota Surabaya juga ikut serta membantu dalam mensejajarkan kesenian tradisional Reog dengan konser musik.
With the development of the times that occur in various sectors of society. So it also has an impact on the cultural sector. as currently felt by the Reog Singo Mangku Joyo community, which is also affected by the shift in cultural values. This can be seen from the number of events that predominantly invite top artists, and often even invite foreign bands rather than inviting traditional arts. This difference can be felt since the recovery of community activities after the Covid-19 pandemic, with many and frequent music concerts starting to be held to satisfy the longing of the public and music concert fans. Even though people's interest in traditional Reog art is decreasing, there are several efforts and strategies being made. This research is descriptive qualitative research, using data collection techniques through observation, interviews and documentation. This research uses James Scott's Survival Mechanism theory and Koentjaraningrat's cultural theory. The subjects of this research were members of the Reog Singo Mangku Joyo community. The results of this research show that although public interest in Reog traditional arts is decreasing, the Surabaya city government is also helping in aligning Reog traditional arts with music concerts