Pembangunan pada era sekarang mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga berdampak pada kebutuhan material bangunan salah satunya yaitu portland cement (PC). Dalam produksi pembuatan portland cement (PC) memberikan dampak negatif bagi lingkungan dengan adanya pelepasan gas karbon dioksida (CO2) yang dapat menyebabkan pemanasan global dan pencemaran udara. Maka perlu adanya inovasi baru dengan mengganti portland cement (PC) sebagai bahan utama beton dengan bahan geopolymer.
Salah satu bahan geopolymer yaitu abu terbang yang berasal dari limbah pembakaran batu bara. Pada penelitian ini menggunakan abu terbang kelas F dan larutan aktivator berupa sodium hidroksida (NaOH) 10 Molar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perawatan pada benda uji terhadap kuat tekan, porositas dan berat benda uji. Perawatan yang dilakukan pada benda uji yaitu dibiarkan pada kondisi suhu ruang (normal), heat curing (oven), dan direndam pada larutan asam dengan pH 2,5-3,0.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu bahwa perawatan benda uji dengan cara heat curing (oven) dengan suhu 1000C selama 24 jam memiliki hasil juat tekan paling baik dimana hasil tertinggi diperoleh pada variasi W/S 0,55 usia 28 hari sebesar 31,94 Mpa dengan porositas sebesar 14,13%, Sedangkan pada kondisi suhu ruang (normal) memiliki kuat tekan tertinggi pada variasi W/S 0,50 usia 28 hari sebesar 24,21 Mpa dengan porositas sebesar 15,76%. Sementara hasil kuat tekan dan porositas pada benda uji setelah direndam pada larutan asam memiliki kuat tekan tertinggi pada variasi W/S 0,55 dengan nilai 12,19 Mpa dan porositas sebesar 19,99% pada benda uji kondisi suhu ruang (normal). Pada benda uji kondisi heat curing (oven) setelah direndam pada larutan asam hasil tertinggi diperoleh pada variasi W/S 0,55 dengan nulai kuat tekan 20,72 Mpa dan porositas sebesar 19,63%.
Kata kunci : Abu terbang, geopolimer, perawatan benda uji, kuat tekan, porositas
Development in the current era is experiencing a very rapid development so that it has an impact on the needs of building materials, one of which is portland cement (PC). In the production of portland cement (PC) making, it has a negative impact on the environment with the release of carbon dioxide (CO2) gas which can cause global warming and air pollution. So there is a need for new innovations by replacing portland cement (PC) as the main material for concrete with geopolymer material.
One of the geopolymer materials is fly ash which comes from coal incineration waste. In this study, it used class F fly ash and an activator solution in the form of sodium hydroxide (NaOH) 10 Molars. This study was conducted to determine the effect of treatment on the test object on the compressive strength, porosity and weight of the test object. The treatment carried out on the test object is left at room temperature conditions (normal), heat curing (oven), and soaked in an acidic solution with a pH of 2.5-3.0.
The results of the study obtained were that the treatment of test objects by means of heat curing (oven) with a temperature of 1000C for 24 hours had the best compressive results where the highest results were obtained at variations of W/S 0.55 aged 28 days by 31.94 Mpa with porosity of 14.13%, while at room temperature conditions (normal) had the highest compressive strength at variations W/S 0.50 age 28 days by 24.21 Mpa with porosity of 15.76%. Meanwhile, the results of compressive strength and porosity in the test object after immersion in an acid solution have the highest compressive strength at a variation of W/S 0.55 with a value of 12.19 Mpa and porosity of 19.99% in the test object of room temperature conditions (normal). In the test object, the heat curing condition (oven) after soaking in an acid solution, the highest yield was obtained at a variation of W/S 0.55 with a pressure strength of 20.72 Mpa and porosity of 19.63%.
Keywords: Fly ash, geopolymer, test object treatment, compressive strength, porosity