ANALISIS RESEPSI PESAN TOLERANSI LGBT DALAM KELUARGA PADA FILM DOKUMENTER “ALL IN MY FAMILY”
RECEPTION ANALYSIS OF THE LGBT TOLERANCE MESSAGES IN THE FAMILY IN “ALL IN MY FAMILY” DOCUMENTARY FILM
Isu toleransi LGBT menjadi hal yang banyak dibicarakan beberapa tahun ke belakang. Di balik hal tersebut keluarga sebagai kelompok yang lekat akan individu terutama pada masyarakat Asia dapat memiliki tradisi, budaya, dan latar belakang tersendiri akan kehidupan. Sehingga penerimaan dan toleransi LGBT di dalamnya memunculkan beberapa pengecualian atas proses keterbukaan yang berbeda berlandaskan cinta kasih keluarga dan harapan hidup individu. Seperti yang ditampilkan di dalam film dokumenter Netflix yang berjudul ‘All in My Family”, sehingga peneliti ingin mengetahui bagaimana penerimaan khalaknya terkait isu tersebut. Maka dalam penelitian ini ditemukan bahwa diantara masyarakat Indonesia yang telah mengetahui konsep sebuah keluarga, toleransi, dan juga komunitas LGBT didapati seluruhnya tidak ada yang berada pada posisi menentang (Oposisi), melainkan mendukung (Hegemoni Dominan) dan juga menegosiasikan (Negosiasi) isi pesan toleransi dalam film dengan kenyataan dan pemahaman yang mereka miliki. Informan setuju bahwa, di dalam keluarga terutama yang memiliki tradisi atau pola pikir konservatif seperti masyarakat Asia, tetap diperlukan adanya kasih sayang yang kuat dan rasa keterikatan, hubungan baik, dan komunikasi terbuka diantara keluarga untuk dapat mendukung keberlangsungan hidup anggotanya, tak terkecuali yang termasuk dalam LGBTQ+. Meski pada dasarnya hak kebebasan harus ada, tetapi di dalam sebuah tatanan masyarakat, hal tersebut tidak dapat serta merta dilakukan secara egois atau mementingkan satu pihak saja.
The issue of LGBT tolerance has been much discussed in recent years. Above all, a family as a group that is attached to individuals, especially in Asian society, it can have its own traditions, culture, and backgrounds. So that the acceptance and tolerance of LGBT in it raises several exceptions to different openness processes based on family love and individual life expectancy. As shown in the Netflix documentary entitled “All in My Family”, the researcher wants to find out how his audience perceives this issue. So in this study among Indonesian people who understood the concept of a family, tolerance, and also the LGBT community, it was found that none of them were in a position against (Opposition), but instead they supported (Dominant Hegemony) and also negotiated (Negotiation) the contents of the message of tolerance in the film with the reality and their understanding. The informants agreed that, in families especially those with traditions or conservative mindsets such as Asian societies, there is still a need for strong affection and a sense of attachment, good relations, and open communication among families to be able to support the survival of its members, even the LGBTQ+ community. Even though basically the right to freedom of expression and mutual acceptance must exist, in a social order that has regulatory norms, this cannot be done selfishly or only one party is concerned.