Zetizen merupakan salah satu anak media yang dimiliki oleh Jawa Pos grup. Kehadiran Zetizen yang notabene adalah media untuk anak muda yang merupakan bagian dari Jawa Pos grup, harus berbenturan dengan nilai kapitalisme sebagai bagian dari bisnis media saat ini. Melihat persoalan tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana bisnis konten media pada rubrik Zetizen dalam koran Jawa Pos dalam prespektif ekonomi politik media. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kritis. Sumber data yang diperoleh adalah hasil observasi dan wawancara mendalam. Selain itu, data yang diperoleh juga dari data yang resmi dari pihak Zetizen Jawa Pos, buku, jurnal, makalah, artikel, dan hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori ekonomi politik media yang dikemukakan oleh Vincent Moscow. Terdapat tiga entry concept dalam teori ini, yaitu komodifikasi, spasialisasi, dan strukturasi. Untuk penelitian ini, penulis menggunakan kerangka konsep komodifikasi, baik itu komodifikasi isi, khalayak, dan pekerja. Hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, menunjukkan bahwa konten yang ditayangkan di Zetizen terlihat adanya komodifikasi, dimana simbol dan nilai-nilai kehidupan anak muda dimodifikasi sedemikian rupa agar menjadi komoditas yang diperjualbelikan untuk mendapat keuntungan. Selain itu, peran khalayak juga sangat besar karena menjadi pendukung untuk berjalannya Zetizen ini sendiri. Ditambah lagi dengan banyaknya khalayak, Zetizen mampu membuat sebuah kegiatan untuk menaikkan engagementnya. Sedangkan komodifikasi pekerja ini terlihat dari pemilihan mahasiswa sebagai pekerjanya. Jadi komodifikasi yang dilakukan oleh Zetizen karena adanya kepentingan bisnis didalamnya, dimana Zetizen memaksimalkan segmentasinya untuk menghasilkan keuntungan.
Kata Kunci : Zetizen, Anak Muda, Ekonomi Politik Media, Komodifikasi.
Zetizen is one of the subdivision owned by Jawa Pos group. The presence of Zetizen, which is actually a medium for young people who are part of the Jawa Pos group, must clash with the value of capitalism as part of today's media business. Seeing this problem, the formulation of the problem in this study is how business is media content in the Zetizen rubric in the Jawa Pos newspaper in the perspective of media political economy. This research was conducted through a qualitative approach with a type of critical research. The source of the data obtained is the results of observations and in-depth interviews. In addition, the data obtained are also from official data from Zetizen Jawa Pos, books, journals, papers, articles, and pre-existing research results that are relevant to this research. The theory used in this study is the political economy theory of media presented by Vincent Moscow. There are three entry concepts in this theory, namely commodification, spatialization, and structuration. For this study, the author uses the framework of the concept of commodification, both commodification of content, audiences, and workers. The results of the research and analysis conducted show that the content aired on Zetizen shows the existence of commodification, where the symbols and values of the lives of young people are modified in such a way as to become a commodity that is traded for profit. In addition, the role of the public is also very large because it is a supporter of the running of the Zetizen itself. Coupled with the many audiences, Zetizen was able to create an activity to increase his engagement. While the commodification of workers can be seen from the selection of students as workers. So commodification is done by Zetizen because of the business interests in it, where Zetizen maximizes its segmentation to generate profits.
Keywords : Zetizen, Youth, Political Economy Media, Commodification.