Bani, Blandina Seko. 2019. Perilaku Metakognisi Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Aljabar Ditinjau dari Kemampuan Matematika. Tesis, Program Studi Pendidikan Matematika, Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. Pembimbing (I) Rooselyna Ekawati, S.Si.,M,Sc., Ph.D dan (II) Dr. Endah Budi Rahaju, M.Pd.
Kata Kunci : Perilaku Metakognisi, Penyelesaian Masalah, Aljabar, Kemampuan Matematika
Belajar matematika membutuhkan proses berpikir untuk merencanakan, memantau, memeriksa, sekaligus memutuskan apa yang akan dilakukan. Proses berpikir ini dikenal sebagai sebuah perilaku penyelesaian masalah, atau dalam terminologi pembelajaran matematika disebut sebagai perilaku metakognisi. Perilaku metakognisi dapat diimplementasikan dalam disiplin ilmu yang dipelajari di tingkat menengah (SMP), salah satunya aljabar. Aljabar merupakan bagian utama dari pembelajaran matematika karena berhubungan dengan simbol, huruf dan tanda. Oleh karena itu, siswa perlu mengembangkan kemampuan aljabar melalui penyelesaian masalah. Penyelesaian masalah merupakan kemampuan kognitif yang terfokus pada proses untuk mendapatkan hasil akhir sehingga penyelesaian masalah yang ditunjukan oleh siswa berbeda-beda karena kemampuan yang dimiliki oleh setiap siswa berbeda-beda.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku metakognisi siswa SMP dalam menyelesaikan masalah aljabar ditinjau dari kemampuan matematika. Penelitian ini dilakukan di SMPK Santo Yosep Surabaya Semester Genap tahun ajaran 2019/2020. Dari empat kelas VIII SMP dipilih secara purposif kelas VIII-C. Terdapat dua tes dalam penelitian ini, yaitu tes kemampuan matematikan (TKM) dan tes perilaku metakognisi (TPM), yang terdiri atas TPM 1 dan TPM 2. Sebelum digunakan TKM, TPM 1 dan TPM 2 divalidasi oleh dua dosen pendidikan matematika UNESA dan guru matematika SMPK Santo Yosep Surabaya. Tes Kemampuan Matematika (TKM) dan Tes Perilaku Metakognisi 1 (TPM 1) diberikan kepada seluruh siswa kelas VIII-C. Analisis dan pengkategorian skor dilakukan pada kedua tes tersebut. Selajutnya dipilih tiga siswa dengan kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah sebagai subjek penelitian, serta dipertimbangkan juga dokumen nilai ulangan siswa pada materi aljabar. Wawancara berbasis tes dilakukan kepada tiga siswa untuk digali lebih dalam perilaku metakognisi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pada proses problem identification siswa dengan kemampuan matematikan tinggi, sedang dan rendah dapat menjelaskan cara mengindentifikasi dengan membaca soal, menuliskan diketahui, ditanya dengan tepat serta memilih konsep dalam menyelesaikan masalah dengan tepat. Pada proses problem representation siswa berkemampuan tinggi dapat menjelaskan dan menggaitkan informasi yang diketahui sebelumnya dengan informasi yang baru didapatkan dengan tepat. Pada proses planning how to solve siswa berkemampuan tinggi dan sedang dapat menjelaskan penggunaan susunan kalimat dengan menuliskan diketahui, ditanya serta menggunakan langkah-langkah dan strategi penyelesaian masalah yang tepat dengan informasi serta konsep. Pada proses planning performance siswa berkemampuan matematika tinggi menjelaskan prosedur penyelesaian dengan sistematis, terperinci dan tepat. Pada proses evaluation siswa berkemampuan tinggi dan sedang menggoreksi kembali ketepatan konsep, informasi, prosedur penyelesaian serta hasil yang didapatkan dan memutuskan bahwa yang dikerjakan tepat.
Bani, Blandina Seko. 2019. Metacognition Behavior of Junior High School in Solving Algebra Problems on Mathematics Ability. Thesis, Mathematics Education Program, Postgraduate Universitas Negeri Surabaya. Supervisors: (I) Rooselyna Ekawati, S.Si., M,Sc., Ph.D dan (II) Dr. Endah Budi Rahaju, M.Pd.
Keywords: Metacognition Behavior, Algebra, Mathematics Ability
Learning mathematics requires thought processes to plan, monitor, examine, and decide what to do. This thought process is known as problem solving behavior, or in the terminology of mathematics learning it is called metacognitive behavior. Metacognitive behavior can be implemented in disciplines studied at the secondary level one of them is algebra. Algebra is a major part of mathematics learning because it deals with symbols, letters and signs. Therefore, students need to develop algebraic abilities through problem solving. Problem solving is a cognitive ability that is focused on the process to get the final result so that the problem solving shown by students is different because the abilities possessed by each student are different.
This study aims to describe the metacognition behavior of junior high school in solving algebra problems on mathematics ability. This research was conducted in Santo Yoseph Junior High School Surabaya in even semester school year 2019/2020. From four classes of 8th grade in junior high school,purposively chosen 8th C. There are two tests in this study, namely the math ability test (MAT) and metacognition behavior tes (MBT), which consists of MBT 1 and MBT 2. MAT, MBT 1 and MBT 2 were valisated by two UNESA mathematics education lecturers and mathematics teachers at Santo Yoseph Junior High School Surabaya. Analysis and categorization of scores were carried out on both tests. Three students were selected with high, medium and low mathematics abilitiy as the subject of this study, and also considered student value document on numerical.
The results showed that in the process of problem identification students with high, medium and low mathematical abilities can explain how to identify by reading questions, writing known, asked correctly and choosing concepts in solving problems correctly. In the process of problem representation high-skilled students can explain and associate information that was previously known with newly acquired information appropriately. In the process of planning how to solve high-ability and moderate students can explain the use of sentence structures by writing out known, asked questions and using steps and strategies for solving problems that are appropriate with information and concepts. In the process of planning performance students with high mathematical abilities explain the completion procedure in a systematic, detailed and precise manner. In the evaluation process students are highly capable and are correcting the accuracy of concepts, information, completion procedures and the results obtained and decide that what is done is right.