ANALISIS STRUKTUR PERTUNJUKAN CERITA RAKYAT
KE’ LESAP SANGGAR TARARA BANGKALAN
SUTRADARA SUDARSONO
ANALYSIS OF THE STRUCTURE OF THE FOLKLORE SHOW KE‘ LESAP SANGGAR TARARA BANGKALAN DIRECTOR SUDARSONO
ABSTRAK
ANALISIS STRUKTUR PERTUNJUKAN CERITA RAKYAT KE’ LESAP OLEH SANGGAR TARARA BANGKALAN SUTRADARA SUDARSONO
Nama Mahasiswa : Ma’rifatul Latifah
NIM : 16020134034
Prodi/Jurusan : S1 Pendidikan Sendratasik / Sendratasik
Fakultas : Bahasa dan Seni
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Dr. Autar Abdillah, S.Sn., M.Si.
Tahun : 2021
Kata Kunci : Ke’ Lesap, Struktur Pertunjukan, Cerita Rakyat
Cerita rakyat Ke’ Lesap adalah cerita rakyat yang berkembang dalam masyarakat Madura khususnya Bangkalan. Cerita rakyat Ke’ Lesap menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang bernama Lesap atau Ki Ageng Abdul Mukti anak dari Nyai Pocong dan Pangeran Cakraadiningrat V. Kisah Ke’ Lesap menjadi cerita rakyat yang berkembang melalui tutur atau turun-temurun khususnya di masyarakat Bangkalan. Peneliti tertarik untuk menganalisis bagaimana cerita rakyat Ke’ Lesap dalam struktur pertunjukan cerita rakyat Ke’ Lesap oleh sanggar Tarara Bangkalan sutradara Sudarsono?. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Dalam proses pendeskripsian tersebut, peneliti berusaha mendeskripsikan segala sesuatu dari hasil wawancara dan pencarian data secara relevan yang berhubungan dengan struktur pertunjukan cerita rakyat Ke’ Lesap oleh sanggar Tarara Bangkalan sutradara Sudarsono.
Peneliti mendapatkan hasil dari penelitian ini tentang pertunjukan cerita rakyat Ke’ Lesap sudah dipentaskan selama 3 kali pada tahun 2004, 2016 dan 2017. Struktur cerita rakyat Ke’ Lesap oleh sanggar Tarara Bangkalan sutradara Sudarsono yang meliputi persiapan, pembukaan, perkenalan, isi cerita dan penutup. Saat persiapan, para pemain melakukan make up, pembukaan dilakukan dengan tari Tandhang Bangkala’anan dan tari Kamantakah. Perkenalan dengan masuknya aktor utama yaitu Ke’ Lesap di atas panggung. Isi cerita dari cerita rakyat Ke’ Lesap yaitu dari awal bertemunya Ke’ Lesap dengan Pangeran Cakraadiningrat V sampai terjadinya perlawanan dari Ke’ Lesap atas perlakuan ayahanndanya yang menurutnya tidak adil. Saat Penutupan dari cerita rakyat Ke’ Lesap yaitu dengan terbunuhnya Ke’ Lesap ditangan ayahandanya sendiri dengan senjata Sananggalah. Dari hasil penelitian ini, diharapkan adanya kesadaran terhadap masyarakat dan kaum muda untuk mengangkat nilai sejarah dan legenda yang bisa dalam sebuah pertunjukan khususnya yang ada di Bangkalan untuk menghormati leluhur terdahulu sehingga dapat melestarikan kesenian yang ada di Bangkalan.
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE STRUCTURE OF THE FOLKLORE SHOW KE‘ LESAP BY SANGGAR TARARA BANGKALAN DIRECTOR SUDARSONO
Name : Ma’rifatul Latifah
NIM` : 16020134034
Program Study/ Department : S1 Sendratasik / Sendratasik Education
Faculty : Language and Art
Name of Institution : State University of Surabaya (UNESA)
Advisor : Dr. Autar Abdillah, S.Sn., M.Si.
Year : 2021
Keywords : Ke 'Lesap, Performance Structure, Folklore
Ke’ Lesap Folklore is a tale that developed in Madurese especially Bangkalan. Ke’ Lesap folk tale tells about a boy whose name was Lesap or Ki Ageng Abdul Mukti, son of Nyai Dewi Maduretno or Nyai Pocong and Prince Cakraadiningrat V. Ke’ Lesap folklore becomes a folk tale that evolves through speech or from generation to generation, especially in Bangkalan society. The researcher is interested in analyzing the Folkore of Ke’ Lesap in performance structure performed by the studio of Tarara Bangkalan theater directed by Sudarsono and how the structure performance of Ke’ Lesap Folklore performance by the studio of Tarara Bangkalan theater directed by Sudarsono was. The researcher conducts field research with a qualitative descriptive approach. In the process of writing the description, the researcher puts the best effort to draw an illustration from the results of interviews and data searching that are relevant to the Ke’ Lesap performance structure by the studio of Tarara Bangkalan theatre directed by Sudarsono.
The result of this research was about the performance of Ke’ Lesap Folktale which had been performed three times in 2004, 2016, and 2017. The structure of Ke’ Lesap folk tale was performed by the studio of Tarara Bangkalan theatre directed by Sudarsono. includes preparation, inauguration, introduction, story content, and closure. When it comes to the preparation, the role players do makeup, the inauguration begins with Tandhang Bangkala’anan and Kamantakah dance. The introduction begins with the entrance of the main actor Ke’ Lesap on the stage. The content of this folklore tells about the sequences of the story begin with the meeting of Ke’ Lesap and Prince Cakraadiningrat V to the fight of Ke’ Lesap against beloved father due to his treatment which according to Ke’ Lesap is unfair. In the closure of Ke’ Lesap Folktale told the death of Ke’ Lesap at the hand of his own father by Sananggalah weapon. Based on the result of this research, it was hoped that it would increase the society and youth awareness to raise the legend and historical values in a show particularly in Bangkalan to salute the ancestors so that the arts in Bangkalan were still sustainable.