Penelitian ini dilatar belakangi adanya kebudayaan masyarakat Bali dalam novel Magening karya Wayan Jengki Sunarta. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan rencana-rencana, resep-resep, aturan-aturan, dan instruksi-instruksi kebudayaan masyarakat Bali yang terepresentasi dalam novel Magening karya Wayan Jengki Sunarta. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan antropologis. Sumber data dalam penelitian ini yaitu novel Magening karya Wayan Jengki Sunarta. Data dalam penelitian ini yaitu unit-unit teks yang terdiri atas kalimat dan penggalan paragraf. Teknik pengumpulan data berupa teknik kepustakaan dan analisis data menggunakan metode hermeneutik. Rencana-rencana kebudayaan masyarakat Bali yang terepresentasi dalam novel Magening karya Wayan Jengki Sunarta yang ditunjukkan melalui lima hal, yaitu 1) Pola pikir masyarakat Bali yang percaya hal-hal mistis atau gaib, 2) Tradisi minum tuak, 3) Seni tradisi joged bumbung, 4) Kesenian Genjek, 5) Kebiasaan mandi di sungai. Lima hal tersebut direncanakan terlebih dahulu oleh masyarakat Bali agar dapat terus mempertahankan kehidupan bermasyarakat, sehingga kehidupan mereka berjalan dengan baik. Resep-resep kebudayaan masyarakat Bali yang terepresentasi dalam novel Magening karya Wayan Jengki Sunarta yang ditunjukkan melalui dua hal, yaitu 1) Pemanfaatan tajen (sabung ayam), dan 2) Tata cara membuat tuak. Dua hal tersebut merupakan resep-resep atau cara-cara terbaik yang dilakukan oleh masyarakat Bali untuk melakukan sesuatu maupun menyelesaikan suatu permasalahan. Aturan-aturan kebudayaan masyarakat Bali yang terepresentasi dalam novel Magening karya Wayan Jengki Sunarta yang ditunjukkan melalui dua hal, yaitu 1) Nilai religi kebudayaan masyarakat Bali, dan 2) Norma sosial kebudayaan masyarakat Bali. Dua hal tersebut digunakan untuk mengatur perilaku masyarakat Bali agar dijadikan sebagai pedoman setiap anggota masyarakat dalam melakukan interaksi. Instruksi-instruksi kebudayaan masyarakat Bali yang terepresentasi dalam novel Magening karya Wayan Jengki Sunarta yang ditunjukkan melalui dua hal, yaitu 1) Menghaturkan sesajen, dan 2) Menghaturkan canang. Dua hal tersebut merupakan seperangkat instruksi yang berfungsi untuk mengarahkan masyarakat Bali agar senantiasa menggunakan akal budinya dalam berpikir maupun bertingkah laku.
Kata Kunci: Kebudayaan masyarakat Bali, rencana, resep, aturan, dan instruksi.
This research is motivated by the existence of Balinese culture in the Magening novel by Wayan Jengki Sunarta. The purpose of this study is to describe the plans, manners, rules, and instructions of Balinese culture which are represented in the Magening novel by Wayan Jengki Sunarta. The approach in this research is the anthropological approach. The data source in this study is the Magening novel by Wayan Jengki Sunarta. The data in this research are text units consisting of sentences and paragraphs. Data collection techniques in the form of library techniques and data analysis using the hermeneutic method. The cultural plans of Balinese people represented in the Magening novel by Wayan Jengki Sunarta are shown through five things, namely 1) The mindset of Balinese people who believe in mystical or magical things, 2) The tradition of drinking palm wine, 3) The art of joged bumbung tradition, 4) Art of Genjek, 5) Habit of bathing in the river. These five things were planned in advance by the Balinese in order to continue to maintain social life, so that their lives went well. The manners of Balinese culture represented in the Magening novel by Wayan Jengki Sunarta are shown through two things, namely 1) Utilization of tajen (cockfighting), and 2) Procedures for making palm wine. These two things are the best manners or methods used by the Balinese people to do something or solve a problem. The rules of Balinese culture which are represented in the Magening novel by Wayan Jengki Sunarta are shown through two things, namely 1) the religious value of Balinese culture, and 2) the social norms of Balinese culture. These two things are used to regulate the behavior of Balinese people to be used as a guide for every community member in interacting. Cultural instructions of Balinese people represented in the Magening novel by Wayan Jengki Sunarta are shown through two things, namely 1) Making offerings, and 2) Making canang. These two things are a set of instructions that serve to direct the Balinese people to always use their minds in thinking and behaving.
Keywords: Balinese culture, plans, manners, rules, and instructions.