Profil Perilaku Konsumtif pada Penggemar Idola K-Pop di Jawa TimurĀ
A Profile of Consumptive Behavior among K-Pop Idol Fans in East Java
K-Pop menjadi budaya baru bawaan Hallyu Waves yang meninggalkan dampak begitu besar di Indonesia. Penggemar idola K-Pop rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk membeli merchandise demi memenuhi kepentingan emosionalnya sebagai penggemar. Dasar keputusan pembeliannya tidak berlandaskan pada kebutuhan yang rasional sehingga aktivitas konsumsi dalam pengidolaannya tersebut dapat dikatakan konsumtif. Berbagai dampak merugikan telah terjadi, seperti terlilit pinjaman online, terlalaikannya kebutuhan, serta pemborosan. Jawa Timur sebagai provinsi dengan populasi penggemar idola K-Pop terbanyak di Indonesia cocok dijadikan lokasi penelitian. Sejauh ini belum ada penelitian yang fokus mendeskripsikan profil perilaku konsumtif penggemar idola K-Pop yang spesifik berlokasi di Jawa Timur. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara deskriptif mengenai profil perilaku konsumtif pada penggemar idola K-Pop di Jawa Timur dalam membeli merchandise. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang melibatkan 1205 penggemar idola K-Pop di Jawa Timur. Data penelitian dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku konsumtif penggemar idola K-Pop di Jawa Timur (68.8%) berada dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil analisis tambahan menggunakan ANOVA 2 jalur, terdapat interaksi antara usia dan perilaku konsumtif dengan nilai signifikansi 0.002 (P<0.05) sehingga usia membuat adanya perbedaan perilaku konsumtif pada penggemar idola K-Pop. Jenis kelamin membuat tidak adanya interaksi secara simultan dengan nilai signifikansi secara parsial 0.529 (P>0.05). Ketimpangan jumlah antara penggemar perempuan dan laki-laki membuat perilaku konsumtif antar jenis kelamin tidak dapat dibandingkan.
K-Pop has become a significant cultural phenomenon driven by the Hallyu Wave, leaving a substantial impact in Indonesia. K-Pop idol fans are willing to spend considerable amounts of money on merchandise to fulfill their emotional needs as fans. Their purchasing decisions are driven by idol worship rather than rational needs, that is called consumptive. This behavior has led to detrimental consequences, such as accumulating online debt, neglecting essential needs, and excessive spending. East Java, with the largest population of K-Pop idol fans in Indonesia, serves as an ideal location for this study. No study has yet focused on the consumptive behavior profile of K-Pop idol fans in East Java. Therefore, this research aims to provide a descriptive overview of this consumptive behavior in relation to merchandise purchases. This study employs a quantitative approach involving 1,205 K-Pop idol fans in East Java. The research data were collected using an instrument designed by the author and analyzed using descriptive statistical analysis. Findings reveal that 68.8% of K-Pop fans in East Java exhibit moderate consumptive behavior. Through two-way ANOVA analysis, no simultaneous interaction between age and gender with consumptive behavior was found (P>0.05). However, there is a partial interaction between age and consumptive behavior (P<0.05), indicating differences in consumptive behavior among K-Pop fans in East Java based on age. The lack of a simultaneous interaction between age and gender is attributed to the gender variable with a partial significance value of 0.529 (P>0.05). This imbalance in the number of female and male fans hinders a meaningful comparison of consumptive behavior between genders.