Pertandingan karate pada kategori kumite (pertarungan) ketika melakukan aktivitas gerak atlet membutuhkan kecepatan pada saat pukulan, membutuhkan kekuatan pada saat tendangan, memerlukan daya tahan tubuh yang tinggi ketika bermain dalam waktu tempo yang cukup lama. Salah satu kondisi fisik yang penting dalam olahraga yaitu kapasitas aerobik atau VO2Max. VO2Max sangat berperan penting dalam olahraga karena dapat membantu dalam pemilihan program pelatihan yang tepat bagi atlet sehingga bermanfaat dalam menunjang prestasi atlet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan tingkat VO2Max antara PUSLATDA JATIM dan Dojo SMANEKA Kab. Kediri.
Pada penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan jenis penelitian non eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Kandat Kab. Kediri dengan perbandingan data PUSLATDA JATIM, dengan tujuan untuk mengetahui adakah perbedaan tingkat VO2Max antara PUSLATDA JATIM dan Dojo SMANEKA Kab. Kediri. Subjek dari penelitian ini adalah 5 atlit kumite putra under – senior PUSLATDA JATIM dan 5 atlit kumite putra under – senior Dojo SMANEKA. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tes MFT (multistage fitness test) dengan panjang lintasan 20 meter dan dilakukan selama satu hari. Teknik analisis data menggunakan Uji t – Beda. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data independent sampel t-test menunjukkan bahwa hasil dari Sig. (2-tailed) PUSLATDA JATIM sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05, dan untuk Dojo SMANEKA dapat diketahui Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil α = 0,05, jadi artinya H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kapasitas aerobik VO2Max antara PUSLATDA JATIM dan Dojo SMANEKA. Perbedaan tersebut juga dapat dilihat dari nilai rata-rata yaitu sebesar 48,100 untuk PUSLATDA JATIM dan 43,880 untuk Dojo SMANEKA. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa tingkat VO2Max PUSLATDA JATIM lebih baik daripada VO2Max Dojo SMANEKA.
Kata kunci : Karate, kumite, VO2Max
Karate competition in the category of kumite (fight) when doing athletic motion activities required speed at the blow, strength at the kick and high endurance when playing for a long time. One of the important physical conditions in sports was aerobic capacity or VO2Max. VO2Max was an important role in sports because it could help in choosing the right training program for athletes so that it was useful in supporting athlete achievement. This study aimed to determine whether there were differences in VO2Max level between PUSLATDA East Java and SMANEKA Dojo District Kediri.
In this quantitative descriptive research using non-experimental type. This research was conducted at SMAN 1 Kandat District Kediri with a comparison of data from East Java PUSLATDA, with the aim to find out the difference in VO2Max levels between PUSLATDA JATIM and SMANEKA Dojo District Kediri. The subjects of this study were 5 male kumite athletes under-senior PUSLATDA JATIM and 5 male kumite athletes under-senior Dojo of SMANEKA. The instrument in this study used the MFT (multistage fitness test) with a track length of 20 meters and was carried out for a day. Data analysis techniques using the t-different test. Based on the results of this research and data processing independent sample t-test showed that the results of Sig. (2-tailed) PUSLATDA JATIM was 0,000 smaller than α = 0.05, and for SMANEKA Dojo, Sig. (2-tailed) of 0,000 smaller than α = 0.05, it means H0 was rejected and H1 was accepted, so it concluded that there was a difference in VO2Max aerobic capacity between East Java PUSLATDA and Dojo SMANEKA. The difference also could be seen from the average of 48,100 for East Java PUSLATDA and 43,880 for Dojo SMANEKA. Based on these results it could be seen that the level of VO2Max PUSLATDA JATIM is better than Dojo SMANEKA.
Keywords : Karate, kumite, VO2Max