Analisis Gender Peran Ganda Istri pada Keluarga Pelaut di Surabaya
Gender Analysis of the Wife's Dual Role in Seafarers Families in Surabaya
Pembagian kerja secara seksual di dalam keluarga memiliki dua fungsi yaitu untuk mendidik anak-anak dan memproduksi makanan. Fungsi tersebut akan berjalan dengan seimbang jika satu jenis kelamin bertanggung jawab atas satu fungsi. Laki-laki bertanggung jawab atas fungsi produksi dan Perempuan bertanggung jawab atas fungsi mendidik anak-anak. Beberapa kondisi di dalam keluarga menyebabkan terjadinya beban ganda pada salah satu jenis kelamin. Di dalam keluarga pelaut suami dan istri harus menjalani hubungan LDR (Long Distance Relationship). Akibatnya istri kehilangan mitranya dalam mengurus seluruh keperluan rumah tangga. Istri bukan hanya berperan sebagai istri dan ibu tetapi juga sebagai pengganti kepala keluarga. Hal ini menyebabkan istri mengalami peran ganda di dalam rumah tangga. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran ganda yang dialami oleh istri pelaut di dalam keluarga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kulaitatif dengan pendekatan analisis gender. Subyek penelitian ini adalah istri pelaut yang telah menikah lebih dari lima tahun dan telah memilikih anak. Lokasi penelitian ini dilakukan di Surabaya
Hasil penelitian menunjukan bahwa istri pelaut mengalami double burden bahkan triple bourden. Pertama, istri pelaut harus menggantikan figur ayah bagi anak-anaknya. Artinya istri pelaut harus memberikan memberikan kasih sayang serta perhatian yang lebih ekstra dari ibu pada umumnya. Sebagai sosok ayah, istri pelaut harus dapat menjadi orang tua yang selalu dapat diandalkan oleh anaknya. Kedua, istri berperan sebagai pemegang kontrol sumber daya. Istri diberikan hak untuk mengatur seluruh keuangan serta asset keluarga. Ketiga, istri berperan dalam proses pengambilan keputusan bukan hanya sebagai pemberi masukan tetapi juga sebagai pengambil keputusan akhir. Suami memberikan hak tersebut karena istri dianggap lebih paham situasi di rumah disbanding suami.
Kata Kunci: Peran Ganda, Istri, Keluarga Pelaut.
Sexual division of labor in the family has two functions, namely to educate children and produce food. The function will run equally if one sex is responsible for one function. Men are responsible for the production function and women are responsible for the function of educating children. Several conditions in the family cause a double burden on one sex. In seafarers' families, the husband and wife must undergo an LDR (Long Distance Relationship) relationship. As a result, the wife lost her partner in taking care of all household needs. The wife not only acts as a wife and mother but also as a substitute for the head of the family. This causes the wife to experience a dual role in the household. Therefore this study aims to determine the dual role experienced by seafarers' wives in the family. This study uses a qualitative research method with a gender analysis approach. The subjects of this study were maritime wives who had been married for more than five years and had children. The location of this research was conducted in Surabaya
The results showed that the sailor's wife experienced a double burden and even triple bourden. First, the sailor's wife must replace the father figure for her children. This means that the sailor's wife must give more extra love and attention than the mother in general. As a father figure, the sailor's wife must be able to be a parent who can always be relied on by her child. Second, the wife acts as the holder of resource control. The wife is given the right to manage all the finances and family assets. Third, the wife plays a role in the decision making process not only as an input provider but also as a final decision maker. The husband gives these rights because the wife is considered to understand the situation better at home than the husband.
Keywords: Double Burden, Wife, Sailor Family