Pengaruh Komunikasi, Sumber Daya, Disposisi dan Struktur Birokrasi terhadap IKM di SCK dan SCB di Indonesia
The Influence of Communication, Resources, Disposition, and Bureaucratic Structure on the Implementation of the Merdeka Curriculum at Sekolah Citra Kasih School (SCK) and Sekolah Citra Berkat (SCB) in Indonesia
Penelitian ini berfokus pada pengaruh komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi terhadap IKM di SCK dan SCB di Indonesia. Penelitian ini merujuk pada kerangka konseptual Implementasi Kebijakan Pendidikan Edward III dan bertujuan untuk membuktikan pengaruh variabel-variabel tersebut secara langsung dan tidak langsung terhadap IKM.
Populasi penelitian melibatkan guru dan staf di sembilan SCK dan SCB di Indonesia, dengan sampel sebanyak 232 responden yang dipilih menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Metode penelitian meliputi uji validitas isi skala, uji validitas konvergen, dan validitas diskriminan, serta uji alpha cronbach untuk mengukur reliabilitas skala. Data dianalisis dengan menggunakan model Structural Equation Modelling (SEM).
Temuan penelitian ini adalah (1) Komunikasi terbukti berpengaruh signifikan terhadap IKM di SCK dan SCB di Indonesia dengan nilai 0,560 ; (2) Sumber daya terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap IKM di SCK dan SCB di Indonesia dengan nilai 0,145; (3) Disposisi terbukti berpengaruh signifikan terhadap IKM di SCK dan SCB di Indonesia dengan nilai 0,185; (4) Struktur birokrasi terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap IKM di SCK dan SCB di Indonesia dengan nilai 0,028; (5) Komunikasi tidak berpengaruh signifikan terhadap IKM dengan melalui sumber daya di SCK dan SCB di Indonesia dengan nilai 0,095; dan (6) Komunikasi berpengaruh signifikan terhadap IKM dengan melalui disposisi di SCK dan SCB di Indonesia dengan nilai 0,135.
Kebaruan (novelty) dari penelitian ini terletak pada pemahaman lebih mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Kurikulum Merdeka di SCK dan SCB di Indonesia. Implikasi dari temuan ini adalah pentingnya mengoptimalkan komunikasi dan disposisi dalam mendukung implementasi kurikulum, sambil mengevaluasi peran sumber daya dan struktur birokrasi.
Rekomendasi penelitian ini mencakup perlunya pengembangan strategi komunikasi yang lebih efektif, perhatian pada disposisi positif, serta evaluasi terhadap pengelolaan sumber daya dan struktur birokrasi dalam rangka meningkatkan keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah-sekolah di Indonesia.
This research focuses on examining the influence of communication, resources, disposition, and bureaucratic structure on the Implementation of the Merdeka Curriculum (IKM) in Citra Kasih School (SCK) and Citra Berkat School (SCB) in Indonesia. The study is based on the conceptual framework of Edward III's Policy Implementation and aims to prove the direct and indirect effects of these variables on IKM.
The research population includes teachers and staff from nine SCK and SCB schools in Indonesia, with a sample of 232 respondents selected using proportional stratified random sampling. The research methods involve testing the validity of scale content, convergent validity, and discriminant validity, as well as Cronbach's alpha test to measure scale reliability. Data analysis is conducted using Structural Equation Modeling (SEM).
The findings of this study are as follows: (1) Communication is proven to have a significant impact on IKM in SCK and SCB in Indonesia with a value of 0.560; (2) Resources are found to have no significant impact on IKM in SCK and SCB in Indonesia with a value of 0.145; (3) Disposition is demonstrated to have a significant influence on IKM in SCK and SCB in Indonesia with a value of 0.185; (4) Bureaucratic structure is shown to have no significant impact on IKM in SCK and SCB in Indonesia with a value of 0.028; (5) Communication does not significantly affect IKM through resources in SCK and SCB in Indonesia with a value of 0.095; and (6) Communication has a significant influence on IKM through disposition in SCK and SCB in Indonesia with a value of 0.135.
The novelty of this research lies in gaining a deeper understanding of the factors influencing the implementation of the Merdeka Curriculum in SCK and SCB in Indonesia. The implications of these findings underscore the importance of optimizing communication and disposition to support curriculum implementation while evaluating the roles of resources and bureaucratic structures.
Recommendations from this research include the need for the development of more effective communication strategies, attention to positive dispositions, and evaluations of resource management and bureaucratic structures to enhance the success of implementing the Merdeka Curriculum in schools across Indonesia.