PERKEMBANGAN TAREKAT TIJANIYAH DI DESA MENUNGGAL, KECAMATAN KEDAMEAN, KABUPATEN GRESIK 1983-1996
THE DEVELOPMENT OF TAREKAT TIJANIYAH IN MENUNGGAL VILLAGE, KEDAMEAN SUB DISTRICT, GRESIK REGENCY 1983-1996
Abstrak
Tarekat berasal dari bahasa arab yaitu thariqah yang artinya jalan. Thariqah atau tarekat dapat diartikan sebagai suatu metode atau cara agar seorang muslim dapat selalu merasa dekat dengan Allah SWT. Setiap tarekat memiliki metode atau cara tertentu sesuai petunjuk guru, dan metode tersebut memiliki silsilah sampai kepada Nabi Rasulullah Muhammad SAW. Tarekat Tijaniyah adalah salah satu tarekat yang diakui di Indonesia. Tarekat Tijaniyah berasal dari Afrika Utara tepatnya di Fez Maroko yang didirikan oleh Syaikh Ahmad bin Muhammad At-Tijani. Seiring berjalannya waktu Tarekat Tijaniyah semakin meluas ke seluruh dunia, hingga menjangkau ke daerah-daerah yang ada di Indonesia. Abah Abdul Mukhid dan putranya yang bernama Ustadz Abdul Khaliq merupakan tokoh yang berpengaruh dalam penyebaran Tarekat Tijaniyah ke Desa Menunggal, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik. Ajaran Tarekat Tijaniyah tersebut berasal dari KH. Mustafid Bin Munawir Krian, Sidoarjo.Dalam penelitian ini permasalahan yang diteliti adalah Bagaimana perkembangan Tarekat Tijaniyah di Desa Menunggal, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik ? dan Bagaimana dampak dari perkembangan Tarekat Tijaniyah terhadap masyarakat di Desa Menunggal, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik ?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sejarah perkembangan Tarekat Tijaniyah di Desa Menunggal yang dibawakan oleh Abah Mukhid dan Ustadz Abdul Khaliq pada tahun 1983-1996.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah. Metode penelitian sejarah memiliki 4 tahapan yaitu : 1) Heuristik, 2) Kritik sumber atau verifikasi, 3) Interpretasi atau penafsiran, dan 4) Historiografi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber lisan yang diperoleh dari Ustadz Abdul Khaliq dan sumber tertulis yang diperoleh dari buku, jurnal dan dokumen lain yang relevan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tarekat Tijaniyah yang berkembang di Desa Menunggal berasal dari KH. Mustafid Bin Munawir Krian dan sampai ke Desa Menunggal pada tahun 1983 melalui Abah Abdul Mukhid dan putranya yaitu Ustadz Abdul Khaliq. Tarekat Tijaniyah di Desa Menunggal diterima dengan baik oleh masyarakat sekitar sehingga cukup berkembang. Perkembangan Tarekat Tijaniyah sempat mengalami kemunduran pada tahun 1989 ketika ada beberapa oknum yang mencoba memengaruhi Abah Abdul Mukhid dan jamaah Tijaniyah untuk mengikuti ajaran kesaktian yang berada di desa Sooko tetapi usaha tersebut berhasil digagalkan oleh Ustadz Abdul Khaliq. Hingga saat ini Tarekat Tijaniyah di Desa Menunggal bisa bertahan dan memberikan dampak positif terhadap masyarakat sekitar dengan didirikannya Zawiyah yaitu tempat untuk berkumpul dan berdzikir, serta didirikannya Madrasah Diniyah yaitu tempat pembelajaran agama Islam untuk anak-anak pada tahun 1996.
Kata Kunci : Perkembangan, Tarekat Tijaniyah, Desa Menunggal
Abstract
Tarekat comes from the Arabic language, namely thariqah which means the way. Thariqah or tarekat can be interpreted as a method or the way so that a Muslim can always feel close to Allah SWT. Each tarekat has a certain method or way according to the teacher's instructions, and this method has a lineage to the Prophet Rasulullah Muhammad SAW. Tarekat Tijaniyah is one of the recognized tarekat in Indonesia. Tarekat Tijaniyah came from North Africa, precisely in Fez, Morocco, which was founded by Syaikh Ahmad bin Muhammad At-Tijani. As time goes by, Tarekat Tijaniyah is expanding throughout the world, reaching out to areas in Indonesia. Abah Abdul Mukhid and his son, Ustadz Abdul Khaliq, were influential figures in the spread of the Tarekat Tijaniyah to Menunggal Village, Kedamean Sub-district, Gresik Regency. The teachings of Tarekat Tijaniyah came from KH. Mustafid Bin Munawir Krian, Sidoarjo. In this study, the problem studied was How was the development of the Tarekat Tijaniyah in Menunggal Village, Kedamean Sub-district, Gresik Regency? and What is the impact of the development of Tarekat Tijaniyah on the community in Menunggal Village, Kedamean Sub-district, Gresik Regency?. The purpose of this study was to describe the history of the development of the Tarekat Tijaniyah in Menunggal Village, which was brought by Abah Mukhid and Ustadz Abdul Khaliq in 1983-1996.
The research method used in this research is the historical research method. The historical research method has 4 stages, namely: 1) Heuristics, 2) Source criticism or verification, 3) Interpretation, and 4) Historiography. The data sources used in this study were oral sources obtained from Ustadz Abdul Khaliq and written sources obtained from books, journals and other relevant documents.
The results showed that Tarekat Tijaniyah which developed in Menunggal Village came from KH. Mustafid Bin Munawir Krian and arrived at Menunggal Village in 1983 through Abah Abdul Mukhid and his son, namely Ustadz Abdul Khaliq. Tarekat Tijaniyah in Menunggal Village was well received by the surrounding community so it was quite developed. The development of the Tarekat Tijaniyah experienced a setback in 1989 when there were several individuals who tried to influence Abah Abdul Mukhid and the Tijaniyah congregation to follow the teachings of magic in Sooko village but the effort was successfully thwarted by Ustadz Abdul Khaliq. Until now Tarekat Tijaniyah in Menunggal Village has been able to survive and gave a positive impact on the surrounding community with the establishment of Zawiyah, namely a place to gather and dzikir, and the establishment of Madrasah Diniyah, namely the place of Islamic religious learning for children in 1996.
Keywords: Development, Tarekat Tijaniyah, Menunggal Village