Inovasi Pelayanan "Kelink Emas" (Konsultasi Kesehatan Ter-link Internet Masyarakat) di Puskesmas Sukomoro Kabupaten Nganjuk

Pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik dituntut untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Salah satu pelayanan yang harus mendapat perhatian yaitu pelayanan kesehatan. Guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, Puskesmas Sukomoro menciptakan suatu inovasi pelayanan yaitu Kelink Emas (Konsultasi Kesehatan Ter-link Internet Masyarakat). Hal yang melatarbelakangi adanya inovasi ini adalah pelayanan kesehatan kurang maksimal, jumlah tenaga kesehatan dan masyarakat tidak sebanding, lambatnya respon pemerintah terhadap keluhan masyarakat. Selain itu adanya virus covid-19 membuat masyarakat ingin mengetahui informasi yang benar, pelayanan kesehatan sebagian ditutup sementara serta berkonsultasi tanpa tatap muka untuk menghindari resiko tertular virus covid-19. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi dan gambaran terkait pelayanan Kelink Emas (Konsultasi Kesehatan Terlink Internet Masyarakat). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi pelayanan Konsultasi Kesehatan Ter-link Internet Masyarakat (KELINK EMAS) telah beroperasi dengan baik sesuai tujuan dari adanya inovasi tersebut. Sumber ide-ide inovasi, Puskesmas Sukomoro mendapatkan masukan dari pegawai dan masyarakat. Budaya inovasi pada Kelink Emas masyarakat dapat berkonsultasi secara online dimanapun dan kapanpun. Tujuan, hasil, pendorong dan hambatan yaitu untuk memudahkan masyarakat dalam berkonsultasi terkait kesehatan, sedangkan hambatan di sebagian wilayah sulit akses internet dan sebagian masyarakat tidak menguasai tekonologi. Terakhir data inovasi tunggal, Puskesmas Sukomoro mengumpuulkan inovasi yang dilakukan sebelumnya baik yang berhasil atau yang gagal untuk perbaikan layanan Kelink Emas.

The government as a public service provider is required to provide the best service for the community. One of the services that must receive attention is health services. In order to improve the quality of health services, the Sukomoro Health Center created a service innovation, namely Kelink Emas (Community Internet-Linked Health Consultation). The background for this innovation is that health services are not optimal, the number of health workers and the community is not comparable, the government's response to complaints is slow. In addition, the existence of the covid-19 virus makes the public want to know the correct information, partially closed health services and consult without face to face to avoid the risk of contracting the covid-19 virus. The purpose of this study was to provide information and descriptions related to the Kelink Emas service (Community Internet Linked Health Consultation). The type of research used is descriptive research with a qualitative approach with data collection using observation, interviews, documentation and literature study. The results of the study indicate that the Internet-linked Community Health Consultation service innovation (KELINK EMAS) has been operating well according to the purpose of the innovation. The source of innovation ideas, Sukomoro Health Center gets input from employees and the community. The culture of innovation at Kelink Emas, the community can consult online wherever and whenever. The objectives, outcomes, drivers and barriers are to make it easier for the community to consult regarding health, while in some areas it is difficult to access the internet and some people do not master technology. Lastly, the single innovation data, Sukomoro Health Center collects previous innovations that have succeeded or failed to improve Kelink Emas services.