Indonesia merupakan negara penghasil kelapa yang utama di dunia dan berada di daerah tropis pada kondisi wilayah yang mendukung. Jenis serat alam merupakan bahan alternatif komposit, karena keberadaannya berlimpah dan murah serta tergolong sebagai limbah. Salah satu serat alam yang saat ini banyak dikembangkan yaitu serat kelapa dan tebu. Berdasarkan latar belakang tersebut saya melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh susunan serat komposit matrik.

Metode awal pembuatan komposit berpenguat serat alam (kelapa dan tebu) ini menggunakan cetakan kaca. Serat yang akan dibuat komposit dilakukan perlakuan alkali dengan menggunakan NaOH 5%. Dengan menggunakan resin merk polyester yukalac BQTN157 dan katalis metyl ethyl keton peroxide atau biasa disebut MEKPO. Pembuatan komposit dilakukan dengan metode hand lay-up, dengan menyusun serat kelapa dan tebu (30⁰,45⁰,60⁰) sebagai variabelnya. Adapun proses pengujian tarik menggunakan standart ASTM D3039-07 dan pengujian impact menggunakan ASTM D5942-96 dilakukan di Universitas Brawijaya.

 Berdasarkan hasil penelitian, pengaruh susunan pada komposit berpenguat serat kelapa dan tebu, maka dapat disumpulkan bahwa hasil dari uji tarik dan impact ini bisa diambil spesimen terbaik dengan susunan serat tebu 90⁰ dan kelapa 60⁰ yang memiliki kekuatan impact nilai rata-rata sebesar 0,4693 J/mm² dan pada variasi susunan serat kelapa 90⁰ dan tebu 45⁰ yang memiliki kekuatan tarik yaitu sebesar 10,43kg/mm² dengan nilai modulus elastisitas yaitu sebesar 819,3 kg/mm². Dengan nilai tersebut menunjukkan bahwa komposit berpenguat serat kulit batang kelapa – serat tebu dengan matrik poliester dapat digunakan sebagai konstruksi  kapal non-metal.

Kata kunci: komposit, kelapa, tebu,uji impact,uji tarik.

        Indonesia is the main coconut producing country in the world and is located in the tropics in the condition of the region supporting. This type of natural fiber is an alternative composite material, because its existence is abundant and inexpensive and classified as waste. One of the natural fibers that is currently developed is coconut fiber and sugar cane. Based on the background I did a research to figure out the influence of the composite fiber composition of Matrik.         

        The initial method of making composite fiber reinforcing the natural fibre (coconut and sugarcane) is using glass mold. The fiber to be made by composite is alkaline treatment using NaOH 5%. By the use of polyester brand Yukalac BQTN157 and Catalyst metyl ethyl ketone peroxide or commonly called MEKPO. Composite manufacture is done by hand lay-up method, by arranging coconut fiber and sugarcane (300,450,600) as the variable. The process of tensile testing using the standard ASTM D3039-07 and impact testing using ASTM D5942-96 conducted at Universitas Brawijaya.

        Based on the results of the research, the effect of composition on the composite of coconut fiber boosters and sugarcane, it can be donated that the result of this impact and tensile test can be taken the best specimen with the composition of 900 cane fiberand  600 coconut which has the power Impact of the average value of 0,4693 J/mm2 and in the variation of the structure of coconut fiber 900 and sugar cane 450 which has a tensile strength of 10,43kg/mm2 with the modulus of elasticity value of 819,3 kg/mm2. With this value indicates that the composite is reinforced coconut stem bark fiber – the sugar cane fiber with polyester matrix can be used as a non-metallic vessel construction. Keywords: composite, coconut, sugarcane, impact test, pull test.