Pembelajaran yang berkualitas akan menciptakan hasil yang sesuai dengan tujuan. Proses pembelajaran yang terjadi masih belum seperti yang diharapkan. Dikarenakan masih banyak masalah-masalah yang terjadi akibat beberapa faktor sehingga belum bisa dikatakan baik. Salah satu faktor tersebut yaitu tidak adanya penggunaan model pembelajaran oleh guru. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SDN 02 Tulungrejo Banyuwangi pada kelas IV, terlihat guru masih menggunakan model pembelajaran langsung dan metode ceramah. Sehingga pembelajaran menjadi kurang menarik dan membuat siswa merasa bosan. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa tergolong rendah terlihat dari jumlah 37 siswa, terdapat 16 siswa atau sebanyak (43,3%) yang hasil belajarnya diatas KKB (Kriteria Ketuntasan Belajar). Sedangkan 21 siswa atau sebanyak (56,7%) yang hasil belajarnya belum mencapai KKB yang ditetapkan yaitu ≥ 75. Berdasarkan penjelasan pada permasalahan tersebut, penerapan model pembelajaran yang efektif dan inovatif dirasa sangat perlu dalam pembelajaran. Salah satu model yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran Students Team Achievement Division. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan hasil analisis data dari hasil belajar siswa, aktivitas siswa, dan aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran STAD.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tes. Dilaksanakan selama dua siklus, masing-masing siklus terdapat dua pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV di SDN 02 Tulungrejo Banyuwangi tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah siswa 37 anak, terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan..
Hasil penelitian menunjukkan dengan penerapan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV materi siklus hidup hewan tema Cita-citaku SDN 02 Tulungrejo Banyuwangi. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa mengalami peningkatan selama dua siklus. Ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 67,5% dengan rata-rata 72,97, sedangkan pada siklus II ketuntasan klasikal meningkat mencapai 83,7% dengan rata-rata 81,08. Aktivitas siswa mengalami peningkatan selama II siklus. Pada siklus I persentase keterlaksanaan 100% dan rata-rata ketercapaian sebesar 73,65%, sedangkan siklus II persentase keterlaksanaan 100% dengan rata-rata ketercapaian sebesar 88,25%. Peningkatan juga terjadi pada aktivitas guru selama II siklus yang dilakukan. Pada siklus I rata-rata keterlaksanaan adalah 100% dan rata-rata ketercapaian sebesar 76,45%, sedangkan pada siklus II persentase keterlaksanaannya 100% dengan rata-rata ketercapaian sebesar 86,9%.
Kata kunci: Model, STAD, dan Hasil Belajar.
Quality Learning will create results that match your goals. The learning process is still not as expected. Because there are many problems that occur due to several factors so that it can not be said either. One such factor is the absence of the use of learning models by teachers. Based on observations conducted by researchers at SDN 02 Tulungrejo Banyuwangi in class IV, the teachers still use direct learning models and lecture methods. So learning becomes less interesting and makes students feel bored. This leads to low visible learning outcomes from the number of 37 students, there are 16 students or as many (43.3%) which is the result of the study of the KKB (learning submission criteria). While 21 students or as many (56.7%) The result of the study has not reached the designated KKB of ≥ 75. Based on the explanation of the problem, implementing effective and innovative learning models is very necessary for learning. One of the models that can be applied is the Students Team Achievement Division learning model. The purpose of this study describes the results of data analysis of student learning outcomes, student activities, and teaching activities in the implementation of the STAD learning model.
This research uses the method of class action research that uses data collection techniques by conducting tests. Implemented for two cycles, each cycle has two meetings. The subject of this study was a grade IV student at SDN 02 Tulungrejo Banyuwangi school year 2018/2019 with a total of 37 students, consisting of 22 male students and 15 female students.
The results showed that with the implementation of the learning model STAD can improve the results of students of the SCIENCE grade IV theme my dreams SDN 02 Tulungrejo Banyuwangi. This is evident from the learning outcomes of students experiencing an increase over two cycles. The classic-to-cycle 1, 67.5%, with an average of 72.97, while the classic 2-point lead is increased by 83.7% with an average of 81.08. Student activity has increased over two cycles. At Cycle 1 The percentage of the performance of 100% and the average achievement of 73.65%, while the cycle of 2 percentage of the implementation of 100% with an average achievement of 88.25%. Improvements also occur in teacher activity during the two cycles. At Cycle 1 The average execution is 100% and the average achievement is 76.45%, while in Cycle 2 the percentage of its reliability is 100% with an average achievement of 86.9%.
Keyword: Model, STAD. Learning Result