Penelitian ini dilatar belakangi oleh satu kegiatan Pemberdayaan Seniman yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Blitar dalam meningkatkan taraf ekonomi seniman dan menguatkan potensi yang ada. Melestarikan seni dan budaya Kabupaten Blitar yang harus dipertahankan. Melalui Pemberdayaan Seniman dapat memperkuat kesenian Blitar yang sudah ada dan mengembangkannya, karena seniman merupakan kunci pelestari budaya. Tujuan penelitian ini adalah 1) Strategi pemberdayaan seniman tari dan karawitan sanggar pendopo oleh pemerintah Kabupaten Blitar, 2) Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan seniman tari dan karawitan sanggar pendopo oleh pemerintah Kabupaten Blitar.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan terdiri dari 6 orang, 2 orang pengelola, 2 seniman (tari dan karawitan), sedangkan informan pelengkap untuk keperluan informasi yaitu sebanyak 2 orang. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data menggunakan 1) Reduksi data, 2) Penyajian Data, dan 3) Penarikan simpulan.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini : 1) Strategi pemberdayaan seniman tari dan karawitan oleh pemerintah kabupaten di Sanggar Pendopo Blitar dilaksanakan melalui pelatihan karawitan dan pelatihan seni tari, promosi di Los Angeles Amerika Serikat pada 2 Mei 2018, selain itu pemerintah menjalin kerjasama dengan pihak-pihak tertentu yang mendukung kegiatan pemberdayaan seniman. 2) Faktor pendukung dalam pelaksanaan strategi pemberdayaan seniman yaitu swadaya dana pemerintah, adanya cagar budaya sebagai sarana objek wisata yang masih terawat dengan baik hingga saat ini, dan tingkat kesadaran pihak pemerintah. Beberapa faktor penghambat strategi pemberdayaan seniman yaitu semakin besarnya sifat egosentris yang muncul pada individu seniman untuk memperoleh keuntungan sendiri, dan fasilitas pelaku seniman yang terbatas.
This research was motivated by an Artist Empowerment activity carried out by the Blitar District Government in improving the economic level of artists and strengthening existing potential. Preserving the arts and culture of Blitar Regency that must be maintained. Through Empowering Artists can strengthen existing Blitar arts and develop them, because artists are the key to cultural preservation. The purpose of this study is 1) Strategy for empowering dance artists and karawitan studios pendopo by the government of Blitar Regency, 2) Supporting and inhibiting factors in the implementation of empowerment of dance artists and karawitan studio hall by the government of Blitar Regency.
This study uses a qualitative approach with descriptive methods, and data collection techniques are carried out by means of interviews, observation, and documentation. The informant consisted of 6 people, 2 managers, 2 artists (dance and karawitan), while complementary informants for information purposes were as many as 2 people. The data validity technique uses source triangulation and technical triangulation. Data analysis using 1) Data reduction, 2) Presentation of Data, and 3) Draw conclusions.
The results obtained from this study: 1) The strategy of empowering dance and musical artists by the district government in the Blitar Pavilion, held through karawitan training and dance arts training, promotion in Los Angeles United States on May 2, 2018, besides the government cooperating with parties certain parties that support the empowerment of artists. 2) Supporting factors in the implementation of the strategy of empowering artists, namely self-help from government funds, the existence of cultural heritage as a tourist attraction that is still well maintained to date, and the level of awareness of the government. Some of the inhibiting factors for the artist's empowerment strategy are the increasing egocentric character that arises in individual artists to gain their own benefits, and limited facilities for artists.