Mitos Pocong dalam Film "Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul" (Kajian Semiotika Charles Sanders Peirce)
The Pocong Myth in the Film “Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul” (Charles Sanders Peirce's Semiotic Study)
Kepercayaan dan kebudayaan Indonesia, khususnya masyarakat Jawa, tentang mitos pocong masih eksis hingga saat ini. Pengangkatan mitos pocong gundul menjadi karya sastra berupa film merupakan upaya dalam menjaga eksistensi tersebut. Terjaganya eksistensi mengenai mitos-mitos yang menjadi budaya di Indonesia tersebut membuat kelestarian tentang kebudayaan dan kepercayaan masyarakat dapat terjaga hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mitos pocong ke dalam ikon, indeks, dan simbol yang ada pada film Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan kajian semiotika Charles Sanders Peirce. Sumber data penelitian yakni film Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul karya Awi Suryadi dengan data penelitian berupa potongan gambar yang mengandung adanya tanda semiotika dan transkrip film yang bersumber dari film tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan teknik observasi dan studi dokumentasi. Sedangkan untuk analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian berupa analisis deskriptif data-data berupa (1) lima data ikon, (2) tujuh data indeks, dan (3) sepuluh data simbol dalam film Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul karya Awi Suryadi. Ditemukannya tanda semiotika C.S. Peirce menjawab fokus penelitian yang ada dalam penelitian, serta tanda tersebut mengandung makna kebudayaan dan kepercayaan masyarakat. Selain itu, dengan adanya mitos ke iii dalam karya sastra membuat kebudayaan dan kepercayaan masyarakat Indonesia masih tetap ada dan eksis hingga saat ini.
Kata Kunci: Mitos Pocong, Film Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul, dan Semiotika Charles Sanders Peirce
Indonesian beliefs and culture, especially Javanese, regarding the pocong myth still exist today. The adaptation of the pocong bald myth into a literary work in the form of a film is an effort to maintain this existence. Maintaining the existence of myths that have become culture in Indonesia has ensured the preservation of culture and people's beliefs to this day. This research aims to describe the pocong myth in the icons, indexes and symbols in the film Story of Tanah Jawa: Pocong Gundul. The research approach used is qualitative using Charles Sanders Peirce's semiotic studies. The source of research data is the film Story of Tanah Jawa: Pocong Gundul by Awi Suryadi with research data in the form of stills containing semiotic signs and film transcripts sourced from the film. The data collection technique used in the research is observation and documentation study techniques. Meanwhile, data analysis was carried out using descriptive analysis techniques. The results of the research are descriptive analysis of data in the form of (1) five icon data, (2) seven index data, and (3) ten symbol data in the film Story of Tanah Jawa: Pocong Gundul by Awi Suryadi. The discovery of C.S.'s semiotic signs. Peirce answered that the research focus was in the research, and that these signs contained cultural meaning and societal beliefs. Apart from that, the presence of myths in literary works means that the culture and beliefs of the Indonesian people still exist and exist today.
Keywords: Pocong Myth, Film “Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul”, Charles Sanders Peirce Semiotics