Fenomena yang disebut campur kode saat ini menjadi peristiwa yang terkenal di Indonesia. Warga Negara Indonesia cenderung menggabungkan dua bahasa atau lebih di setiap ucapan atau kalimat dan mengunggahnya ke media social. Penyebab dari semua itu bisa berasal dari lingkungan sekitar mereka (faktor eksternal) atau dari keinginan mereka sendiri (faktor internal). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan bagaimana Suhay Salim, seorang vlogger kecantikan populer di YouTube, mencampur bahasa antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris di setiap videonya. Analisis video menunjukkan bahwa ada tiga jenis campur kode dan lima penyebab yang mempengaruhi penggunaan campur kode Suhay Salim yang ditemukan dalam videonya. Hasil menunjukkan bahwa Insertion menjadi tipe dominan dari campur kode karena kata adalah unit terkecil yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam struktur yang diberikan. Hasil juga menunjukkan bahwa penyebab yang paling sering muncul dalam kasus Suhay Salim adalah Low Frequency Word di mana kata Bahasa Indonesia sulit untuk diingat, kurang populer dan memiliki arti/makna yang tidak stabil sedangkan kata Bahasa Inggris mudah diingat, lebih populer dan memiliki arti/makna yang stabil.
Kata Kunci: campur kode, media sosial, video, vlogger kecantikan.
Phenomenon called code mixing currently becomes a well-known event in Indonesia. Indonesians tend to combine two languages or more in every utterances or sentence and upload it in social media. The reason for this may come from their surrounding environment (external factors) or their desire (internal factors). This study aims to determine how Suhay Salim, a popular beauty vlogger on YouTube, mixes her languages between Bahasa Indonesia and English in each of her videos. Analysis of the video demonstrated that there are three types of code mixing and five reasons influencing Suhay Salim’s code mixing found in her video. The results indicate that Insertion becomes the dominant type of code mixing because word is the smallest unit that can be inserted into a given structure easily. It also indicates that the most occurring reason influencing Suhay Salim is Low Frequency Words where Bahasa Indonesia word is harder to remember, less popular and has unstable sense/meaning while English word is easier to remember, more popular and has stable sense/meaning.
Keywords: code mixing, social media, video, beauty vlogger.