Profil Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP Dalam Menyelesaikan Soal AKM Konten Aljabar Ditinjau dari Gaya Kognitif

Profile Higher-Order Thinking Skills of JHS Students in Solving AKM Problem Content Algebra Based On Cognitive Style

Keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) adalah keterampilan vital yang harus dimiliki. HOTS merupakan proses berpikir yang meliputi tingkatan menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Hasil studi PISA menunjukkan bahwa keterampilan berpikir siswa Indonesia masih di level rendah. Upaya pemerintah untuk meningkatkan HOTS adalah dengan menyelenggarakan AKM. Keterampilan berpikir memiliki hubungan dengan pola berpikir setiap individu dalam proses penerimaan dan pengolahan informasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi keterampilan berpikir adalah gaya kognitif. Dalam matematika seringkali ide-ide abstrak direpresentasikan dalam bentuk simbol visual maupun verbal. Gaya kognitif yang berkaitan dengan perbedaan dalam penerimaan informasi secara visual maupun verbal dikenal dengan gaya kognitif visualizer-verbalizer.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif yang bertujuan untuk mendeksripsikan profil keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa SMP dalam menyelesaikan soal AKM konten aljabar ditinjau dari gaya kognitif visualizer dan verbalizer. Subjek penelitian ini terdiri dari 2 siswa kelas IX SMP dengan masing-masing satu siswa visualizer dan verbalizer yang memiliki kemampuan matematika setara serta jenis kelamin sama. Teknik pengumpulan data penelitian dengan angket gaya kognitif, tes soal AKM, dan wawancara.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa visualizer pada tahap menganalisis dapat mengidentifikasi setiap informasi yang kemudian dihubungkan untuk menyelesaikan soal dengan lebih dulu membayangkan gambaran dari soal. Pada tahap mengevaluasi, melakukan proses memeriksa dan menilai untuk mengambil keputusan. Dan pada tahap mencipta, membuat hipotesis berdasarkan hasil membayangkan dalam pikiran, kemudian menyusun rencana dan melaksanakannya untuk mendapatkan hasil. Sedangkan siswa verbalizer pada tahap menganalisis dapat mengidentifikasi informasi yang disajikan dalam teks yang kemudian dihubungkan untuk menyelesaikan soal, dapat memvisualisasikan bentuk objek dari verbal ke visual, namun kurang teliti dalam membaca grafik. Pada tahap mengevaluasi, tidak melakukan proses memeriksa namun langsung mengambil keputusan. Dan pada tahap mencipta, dapat membuat hipotesis berdasarkan pemikirannya kemudian menyusun rencana dan melaksanakannya untuk mendapatkan hasil yang sesuai kriteria.  

Higher-order thinking skills (HOTS) are vital skills that must be possessed. HOTS is a cognitive process that includes the levels of analyze (C4), evaluate (C5), and create (C6). The results of PISA show that the thinking skills of Indonesian students are still at a low level. The government's effort to improve HOTS is by promoting AKM. Thinking skills are related to the thinking patterns of each individual in the process of receiving and processing information. One of the factors that affect thinking skills is cognitive style. In mathematics, abstract ideas are often represented in the form of visual and verbal symbols. A Cognitive style that is associated with differences in visual and verbal reception of information is known as the visualizer-verbalizer cognitive style.

This study is descriptive-qualitative research that aims to describe the profile of higher-order thinking skills of JHS students in solving AKM problems algebra content in terms of visualizer and verbalizer's cognitive style. The subjects of this study consisted of 2 students of grade IX with each visualizer and verbalizer student who had equal mathematical ability and the same gender. Research data collection techniques with cognitive style questionnaires, AKM question tests, and interviews.

              Results of this study show that HOTS of visualizer at the analyze stage can identify any information that connected to solve the problem by first imagining the picture of the problem. At the evaluate stage, carry out the process of checking and critiquing to make decisions. And at the create stage, can make a hypothesis based on the result imagined in mind, then make a plan and implement it to obtain results. While verbalizer at the analyze stage can identify the information presented in the text that connected to solve the problem, can visualize the shape of the object from verbal to visual, but less accurate in reading graphs. At the evaluate stage, doesn't check the examination process but immediately makes a decision. And at the create stage, can make a hypothesis based on their thinking then make a plan and implement it to obtain results that match with criteria.