Cerita Rakyat Babad Gandu di Kabupaten Nganjuk (Kajian Folklor)
Folklore Babad Gandu in Nganjuk District (Folklore Study)
Abstrak
Folklor merupakan sebagai salah satu seni yang tersebar dan diwariskan secara turun-temurun dengan cara tradisional dalam versi yang berbeda-beda, dalam bentuk lisan atau gerak isyarat dan alat pengingat. Folklor dibagi menjadi tiga jenis, yaitu folklor lisan, folklor setengah lisan, dan folklor bukan lisan. Dalam penelitian ini akan menjelaskan tentang folklor lisan. Folklor lisan mempunyai bentuk murni lisan, misalnya bahasa rakyat, nyanyian rakyat, dan sebagainya. Cerita rakyat yaitu salah satu kebudayaan kolektif yang tersebar dan diwariskan secara turun temurun diantara kolektif tersebut, dengan cara tradisional dalam versi yang berbeda, dalam bentuk tulisan atau contoh atau alat pengingat. Cerita rakyat termasuk dalam unsur kebudayaan Jawa yang tersebar dan diwariskan dalam bermacam-macam variasi, dengan cara lisan maupun tulisan dengan tujuan tertentu, dan digunakan untuk salah satu ciri-ciri yang khas kelompok masyarakat pendukungan kabupaten Nganjuk yaitu salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur yang mempunyai cerita rakyat yang sudah tersebar, salah satunya yaitu cerita rakyat Babad Gandu. Cerita Rakyat Babad Gandu termasuk kedalam jenis folklor lisan yang mempunyai empat rumusan masalah, yaitu 1) bagaimana CRBG di Kabupaten Nganjuk, 2) nilai budaya yang terkandung dalam CRBG ing Kabupaten Nganjuk, 3) bagaimana manfaat CRBG di Kabupaten Nganjuk, 4) bagaimana pendapat masyarakat tentang CRBG di Kabupaten Nganjuk.Tujuan dalam penelitian ini yaitu peneliti bisa mengetahui CRBG di Kabupaten Nganjuk, mengetahui nilai budaya apa saja yang terkandung dalam CRBG di Kabupaten Nganjuk, mengetahui manfaat CRBG di Kabupaten Nganjuk, mengetahui pendapat masyarakat tentang CRBG di Kabupaten Nganjuk. Penelitian ini diharapkan bisa memberi pengetahuan kepada para masyarakat di Kabupaten Nganjuk dan peneliti mengenai CRBG.Penelitian ini menggunakan metodhe penelitian deskriptif kualitatif, karena peneliti memperoleh data dengan cara wawancara, observasi, dan dhokumentasi. Data yang dihasilkan diolah mulai dari transkrip data kemudian dianalisis. Cerita Rakyat Babad Gandu di Kabupaten Nganjuk diteliti menggunakan teori folklor oleh Danandjadja. Hasil dari penelitian ini yaitu mengenai isi, nilai budaya, manfaat, dan pendapat masyarakat tentang CRBG.
Kata Kunci: Folklor, Cerita Rakyat, Babad Gandu.
Abstract
Folklore is an art that is spread and passed down from generation to generation in a traditional way in different versions, in the form of oral or gestures and reminders. Folklore is divided into three types, namely oral folklore, semi-oral folklore, and non-verbal folklore. In this study will explain about oral folklore. Oral folklore has a purely oral form, for example folk language, folk songs, and so on. Folklore is one of the collective cultures that is spread and passed down from generation to generation among the collectives, in a traditional way in different versions, in the form of writing or examples or reminders. Folklore is included in the elements of Javanese culture which is spread and passed down in various variations, verbally and in writing with a specific purpose, and is used for one of the characteristics of the community groups supporting Nganjuk Regency, which is one of the districts in Java Province. East which has folklore that has spread, one of which is the Babad Gandu folklore. The Babad Gandu Folklore is included in the type of oral folklore that has four problem formulations, namely 1) how is CRBG in Nganjuk Regency, 2) cultural values contained in CRBG ing Nganjuk Regency, 3) how are the benefits of CRBG in Nganjuk Regency, 4) what are the opinions of the community about CRBG in Nganjuk Regency. The purpose of this research is to find out CRBG in Nganjuk Regency, find out what cultural values are contained in CRBG in Nganjuk Regency, find out the benefits of CRBG in Nganjuk Regency, find out public opinion about CRBG in Nganjuk Regency. This study is expected to provide knowledge to the people in Nganjuk Regency and researchers about CRBG. This research uses a qualitative descriptive research method, because researchers obtain data by means of interviews, observation, and documentation. The resulting data is processed starting from the data transcript and then analyzed. The Babad Gandu Folklore in Nganjuk Regency was studied using folklore theory by Danandjadja. The results of this study are about the content, cultural values, benefits, and public opinion about CRBG.
Keywords: Folklore, Folklore, Babad Gandu.