Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya issue bahwa lulusan SMK tidak siap kerja. Pada kenyataannya lulusan SMK 4 tahun di SMKN 5 Surabaya tidak ada yang tidak bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan tingkat kesiapan kerja lulusan SMK 3 tahun dan SMK 4 tahun dengan pendekatan pada profilnya. Profil yang dikaji adalah (1) struktur kurikulum; (2) fasilitas belajar; (3) praktik kerja industri (prakerin); (4) bentuk kerjasama antara SMK dengan DU/DI; (5) kesiapan kerja lulusan; dan (6) daya serap lulusan di DU/DI.

Populasi pada penelitian ini adalah lulusan SMK 3 tahun dan SMK 4 tahun yang mendapat pembelajaran dengan Kurikulum 2013 di kota Surabaya. Terpilih sebagai sasaran penelitian adalah lulusan SMKN 2, SMKN 3 dan SMKN 5 Surabaya. Sampel ditetapkan secara acak melalui tracer study. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi, wawancara, observasi, dan angket online.

Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa SMK 4 tahun lebih siap kerja karena (1) fasilitas belajar seperti bengkel kerja yang digunakan untuk praktikum lebih lengkap; (2) waktu pelaksanaan praktik kerja industri yang lebih lama; (3) posisi pekerjaan yang didapat selama praktik kerja industri lebih banyak dan meluas; (4) kerjasama yang dijalin oleh SMK dengan DU/DI lebih banyak; (5) mata pelajaran dan beban belajar yang didapat lebih banyak yang berarti penguasaan materi lebih meluas; dan (6) memiliki bekal berbahasa asing/bahasa Inggris lebih banyak supaya tidak merasa kesulitan berkomunikasi dengan perusahaan asing dan lebih percaya diri.

This research is motivated by the issue that SMK graduates are not ready to work. In fact, no 4-year Vocational School graduates at SMK 5 Surabaya do not work. This study aims to prove the level of work readiness of 3-year vocational school graduates and 4-year Vocational High Schools with an approach to their profile. The profiles studied are (1) curriculum structure; (2) learning facilities; (3) industrial work practices (internship); (4) the form of cooperation between Vocational School and DU / DI; (5) graduate work readiness; and (6) absorption of graduates at DU / DI.
The population in this study were 3-year Vocational High School graduates and 4-year Vocational High Schools who received 2013 Curriculum learning in Surabaya. Selected as the target of the study were graduates of SMKN 2, SMKN 3 and SMNK 5 Surabaya. Samples are randomly assigned via tracer study. Data was collected by the method of documentation, interviews, observation, and online questionnaires.
Data analysis was carried out descriptively. The results of the study concluded that 4-year Vocational Schools are more ready to work because (1) learning facilities such as workshops used for practicum are more complete; (2) longer time to implement industrial work practices; (3) the position of work obtained during industrial work practices is more numerous and widespread; (4) more cooperation is established by Vocational Schools with DU / DI; (5) the subjects and the learning burden gained are more meaningful that the mastery of the material is more extensive; and (6) have more foreign / English language provisions so that they do not have difficulty communicating with foreign companies and are more confident.