ANALISIS TINGKAT PERKEMBANGAN WILAYAH
KABUPATEN PONOROGO
ANALYSIS OF REGIONAL DEVELOPMENT LEVEL
PONOROGO DISTRICT
Kabupaten Ponorogo adalah kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini memiliki letak strategis karena berbatasan langsung dengan beberapa kabupaten yang memiliki tingkat perkembangan wilayah cukup tinggi. Selama delapan tahun terakhir beberapa wilayah di Kabupaten Ponorogo terjadi perkembangan pembangunan disebabkan kemampuan dalam mengelola sumber daya alam dan manusia menjadi lebih baik. Terjadinya peningkatan perkembangan beberapa wilayah di Kabupaten Pororogo menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis tingkat perkembangan wilayah dan prioritas perkembangan di Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yang membahas tentang tingkat perkembangan wilayah. Peneliti menemukan tingkat perkembangan wilayah dengan menggukan tabel skoring untuk dianalisis dan mengadakan pengelompokkan pada sejumlah data yang ada di parameter perkembangan wilayah. Parameter yang digunakan meliputi jumlah persentase lahan terbangun, besar kepadatan penduduk, jumlah fasiltias sosial, jumlah fasilitas ekonomi dan jumlah industri.
Hasil dari penelitian ini adalah Kabupaten Ponorogo pada tahun 2012 sampai 2020 memiliki sembilan kecamatan yang tingkat perkembangan wilayahnya termasuk kelompok maju. Kecamatan tersebut masuk dalam tingkat perkembangan wilayah kelompok maju karena lahan terbangun, tingkat kepadatan penduduk, fasilitas sosial, fasilitas ekonomi dan perindustrian yang memadai. Terdapat empat kecamatan yang tingkat perkembangan wilayahnya termasuk kelompok tertinggal. Ketertinggalan perkembangan wilayah kecamatan tersebut disebabkan lahan terbangun sedikit, tingkat kepadatan penduduk rendah, fasilitas sosial dan fasilitas ekonomi minim, serta kurangnya perindustrian di wilayah tersebut. Tingkat perkembangan wilayah yang rendah mengakibatkan Kecamatan Ngrayun, Kecamatan Slahung, Kecamatan Pudak dan Kecamatan Ngebel masuk dalam prioritas utama kegiatan pengembangan wilayah.
Kata Kunci : Ponorogo, Perkembangan wilayah
Ponorogo regency is district of East Java. The area has a strategic location because it is directly adjacent to some areas with relatively high levels of regional development. Over the last eight years, some areas of the Ponorogo regency have been developed as they have better managed natural resources and human resources. The increase in development in some areas of the Ponorogo regency has aroused the interest of researchers conducting research aimed at analyzing the level of regional development and regional development priorities in the Ponorogo regency.
This research type use Quantitative descriptive studies to discuss the level of regional development. To determine the extent of regional development. Researchers use scoring tables to analyze and group data on regional development parameter. The variables (parameters) used include the percentage of built-up, population density, quantity of sosial facilities, quantity of economic facilities and quantity of existing industries.
The results of this research is from 2012 to 2020 there are nine subdistricts in the Ponorogo Regency, and the level of regional development is the developed groups. These subdistricts are included in developed group because of the built-up land, population density level, sosial facilities, economic and industrial facilities that are adequate. Then there are four subdistricts whose level of regional development includes disadvantaged groups. The lag in regional development experienced by the subdistrict is caused by the lack of built up land, low population density, the lack of existing sosial and economic facilities, and the lack of industry in the region. The low level of regional development has resulted in the Ngrayun subdistrict, Slahung subdistrict, Pudak subdistrict and Ngebel subdistrict being included in the main priority of regional development activities.
Keywords : Ponorogo, Regional Development