ABSTRAK
Fakta menyebutkan ciri umum negara berkembang adalah adanya pertumbuhan kota di sebuah negara, namun tidak diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi yang menunjang terpenuhinya kebutuhan lapangan kerja. Masalah ini menyebabkan munculnya migrasi penduduk ke tempat yang lebih baik. Namun tidak hanya masalah ekonomi, ketersediaan fasilitas pendidikan juga mendukung terjadinya migrasi ini. Para pelajar akan melakukan migrasi untuk memenuhi kebutuhan akan dunia pendidikan yang layak. Sebuah kota besar tidak menjamin tersedianya jenis pendidikan yang diinginkan oleh semua orang. Salah satu contohnya adalah adanya migrasi para pelajar dari Jabodetabek menuju Surabaya. Kedua daerah ini merupakan dua daerah yang keadaannya hampir sama, bahkan bisa dibilang Jabodetabek memiliki fasilitas yang lebih lengkap daripada Surabaya. Namun apakah yang mendorong para pelajar tersebut melakukan migrasi dari Jabodetabek ke Surabaya? Penelitian ini akan menggunakan tiga buah teori yang terdiri dari teori migrasi, teori jaringan sosial, dan teori fenomenologi untuk menganalisis permasalahan ini.
Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif sehingga peneliti secara langsung mampu menggambarkan dengan tulisan bagaimana jaringan sosial yang dimiliki mahasiswa migran asal Jabodetabek kemudian mahasiswa migran tersebut memutuskan untuk melakukan migrasi ke Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi, yang diharapkan dapat membantu peneliti dalam pengamatan, berpikir secara abstrak, serta dapat merasakan atau menghayati fenomena di lapangan penelitian. Dengan menggunakan pendekatan ini peneliti dapat menggali data secara mendalam dan kompleks. Subjek dalam penelitian berjumlah 10 orang dengan latar belakang migran dari Jabodetabek di Surabaya. Teknik yang digunakan dalam pengambilan data adalah dengan wawancara mendalam.
Hasil wawancara kepada seluruh narasumber kemudian dianalisis dengan menggunakan tiga buah teori yang digunakan. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan pertama migrasi dilakukan karena adanya jaringan sosial mahasiswa. Kedua mahasiswa Jabodetabek melakukan ke daerah tujuan Surabaya dilandasi dengan pandangan secara fenomenologis. Ketiga lingkungan merupakan pembentuk dari jaringan sosial namun dari lingkungan pula jaringan sosial dapat terdistorsi oleh bentuk-bentuk alamiah daripada lingkungan sendiri, manusia memiliki kecenderungan berkelompok, berkomunitas, dan berkumpul merupakan kekuatan interaksi sosial.
Kata Kunci: jaringan sosial, migran, Jabodetabek, Surabaya.
ABSTRACT
The fact states that the general characteristic of developing countries is the growth of cities in a country, but it is not balanced with economic growth that supports the fulfillment of employment needs. This problem caused the emergence of population migration to a better place. But not only economic problems, the availability of educational facilities also supports the occurrence of this migration. Students will migrate to meet the needs of a decent education world. A big city does not guarantee the availability of the type of education that everyone wants. One example is the migration of students from Jabodetabek to Surabaya. Both of these areas are two regions which are almost the same condition, in fact Jabodetabek has facilities that are more complete than Surabaya. But what drives these students to migrate from Jabodetabek to Surabaya? This research will use three theories consisting of migration theory, social network theory, and phenomenology theory to analyze this problem.
In this study using a qualitative descriptive method so that researchers were able to directly describe in writing how the social networks owned by migrant students from Jabodetabek then migrant students decided to migrate to Surabaya. This study uses a phenomenological approach, which is expected to help researchers in observing, thinking abstractly, and can feel or appreciate phenomena in the research field. By using this approach researchers can explore data in depth and complex. The subjects in the study were 10 people with migrant backgrounds from Jabodetabek in Surabaya. The technique used in data collection is by in-depth interviews.
The results of the interviews with all informants were then analyzed using the three theories used. Based on the results of the analysis, the first conclusions of the migration were obtained due to the existence of student social networks. The two Jabodetabek students conducting the Surabaya destination are based on a phenomenological view. The three environments are the formers of social networks but from the environment also social networks can be distorted by natural forms rather than the environment itself, humans have a tendency to group, community, and gathering is the power of social interaction.
Keywords: social network, migrants, Greater Jakarta, Surabaya.