Program sekolah rujukan adalah suatu program yang diselenggarakan sebagai salah satu upaya pembinaan sekolah oleh pemerintah secara langsung untuk percepatan dan perluasan pendidikan. SMA Muhammadiyah 2 Surabaya sebagai salah satu sekolah rujukan yang ditunjuk pemerintah untuk membina sekolah-sekolah imbas disekitarnya. Salah satu pembinaan yang diberikan untuk sekolah imbas adalah pembinaan kegiatan membatik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang (1) Perencanaan program sekolah rujukan melalui kegiatan membatik dalam perspektif sekolah efektif; (2) Implementasi program sekolah rujukan melalui kegiatan membatik dalam perspektif sekolah efektif; (3) Dampak program sekolah rujukan melalui kegiatan membatik di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah kondensasi data, penyajian data, dan verifikasi data. Uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber data, triangulasi teknik, dan membercheck. Pengecekan keabsahan data menggunakan uji kredibilitas, uji transferbilitas, uji dependabilitas dan uji konfirmabilitas. Tahap-tahap penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah (1) Tahap pra lapangan; (2) Tahap kegiatan lapangan; dan (3) Tahap analisis data.
Hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut : (1) Perencanaan yang meliputi penunjukan sekolah untuk menjadi sekolah rujukan, perumusan program unggulan sekolah rujukan yang akan diimbaskan ke sekolah lain, dan pengorganisasian dalam pembentukan panitia program sekolah rujukan yang melibatkan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan Guru. Panitia bertugas untuk menunjuk sekolah yang akan menjadi sekolah imbas/binaan dari SMA Muhammadiyah 2 Surabaya. Terdapat anggaran dari pemerintah dan dana dampingan dari sekolah untuk kebutuhan alat dan bahan kegiatan membatik. (2) Implementasi program meliputi sistem pembinaan yang dilaksanakan setiap hari Jumat-Sabtu dengan intensitas 10 kali pertemuan sebelum kegiatan pameran dilakukan. Pelaksanaan kegiatan membatik dilakukan setiap 2-3 bulan sekali. Tempat pelaksanaan membatik di Mushola K.H Ahmad Dahlan. Jumlah peserta tiap sekolah yaitu 5-10 siswa dengan 2 guru pendamping. Pemberian materi tentang membatik juga diberikan sebelum praktik dilapangan guna mengurangi resiko kesalahan. (3) Dampak dari program sekolah rujukan melalui kegiatan membatik yaitu untuk sekolah rujukan dapat mengangkat nama baik sekolah dan memotivasi sekolah imbas agar memiliki program serupa. Dampak lain yaitu prestasi yang didapatkan melalui pagelaran pameran-pameran membatik yang telah diadakan di berbagai tempat.
Kata Kunci: Implementasi Program, Kegiatan Membatik, Program Sekolah Rujukan
The referral school program is a program that be held as one of the efforts of directing the school by the government to accelerate and expand education. SMA Muhammadiyah 2 Surabaya as one of the reference schools appointed by the government to guide the impacted schools around it. One of the guiding that given to impacted schools is being batik activities by reference school. The aims about this research to describe and analyze about (1) Planning a referral school program by doing batik activities in an effective school perspective; (2) Implementation of the referral school program by doing batik activities in an effective school perspective; (3) Impact of the referral school program through batik activities at SMA Muhammadiyah 2 Surabaya.
This study used a qualitative approach with study case method. The techniques used retrieval data interview, observation, and documentation. Analysis of the data used are condensation data, presentation data, and verification data. The validity test of the data used source triangulation data, technical triangulation, and member check. The validity of the data checking by credibility test, transferbility test, dependability test and confirmability test. The stages of research conducted by researchers are (1) Pre-field stage; (2) Stage of field activities; and (3) Data analysis phase.
The results of the study can be explained as follows: (1) Planning which includes the appointment of schools to become referral schools, formulation of excellent referral school programs that will be compensated to other schools, and organizing formation of referral school program committees involving Principals, Deputy Principals, and Teachers. The committee served as schools appointed that will become impacted schools from SMA Muhammadiyah 2 Surabaya. There is a budget from the government and additional funds from the school for the needs of tools and materials for batik activities. (2) The implementation of the program include guidance system that is held every Friday-Saturday with an intensity of 10 meetings before the exhibition is held. The implementation of batik activities was carried out every 2-3 months. The place for batik activities at the K.H Ahmad Dahlan Mosque. The amount of participants in each school is 5-10 students with 2 teachers to acompany them. The material of batik is also given before the practice in the field to reduce the risk of errors. (3) The impact of the referral school program through batik activities that is for referral schools can raise the good name of the school and to motivate the impacted school to have a similar program. Another impact by this activities to get achievement obtained through batik exhibitions held in another places.
Keywords: Implementation of Programs, Batik Activities, Referral School Programs