Mindfulness Remaja Korban Perceraian Orang Tua
Mindfulness for Adolescents with Parental Divorce
Menjadi anak korban perceraian bukanlah hal mudah bagi remaja karena dapat menimbulkan luka batin. Mindfulness dibutuhkan untuk mengobati luka batin sebab mindfulness merupakan perasaan yang harus dimiliki oleh individu untuk dapat menerima kondisi dan statusnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses dan faktor apa saja yang menjadi pendukung mindfulness pada anak korban perceraian orang tua. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek sebanyak dua orang yang masing-masing berusia 14 tahun dan 16 tahun. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan proses wawancara semi terstruktur sehingga ketika melakukan proses wawancara, peneliti dapat melakukan probing dan menggali data secara mendalam sehingga mendapatkan data jenuh yang mengacu pada pedoman wawancara yang telah dibuat sebelumnya. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis interaktif Miles, Huberman, dan Saldana, yaitu dengan menganalisis data wawancara yang kemudian akan dilakukan proses konduksi data dan interpretasi data dengan bentuk penjelasan berupa tabel, grafik, ataupun skema. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa setiap individu memiliki proses yang berbeda untuk dapat memiliki rasa mindfulness sehingga dapat menerima kondisi dan statusnya pada saat ini. Hal tersebut berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi pada setiap individu.
Being a child of a divorce victim is not an easy thing for teenagers because it can cause inner wounds. Mindfulness is needed to treat mental wounds because mindfulness is a feeling that must be owned by individuals to be able to accept their condition and status. The purpose of this study is to find out how the process and what factors support mindfulness in children who are victims of parental divorce. This research approach is qualitative with case study method. The subjects were two people, each aged 14 years and 16 years. The data collection technique was carried out with a semi-structured interview process so that when conducting the interview process, researchers could conduct probing and explore data in depth so as to obtain saturated data that referred to the interview guidelines that had been made previously. Data analysis was carried out by using Miles, Huberman, and Saldana interactive analysis techniques, namely by analyzing interview data which would then be carried out data conduction and data interpretation in the form of explanations in the form of tables, graphs, or schemas. The results of this study indicate that each individual has a different process to be able to have a sense of mindfulness so that they can accept their current condition and status. This is related to the factors that affect each individual.