Optimisme Pernikahan pada Perempuan Dewasa Awal yang Fatherless Akibat Perceraian
Marital Optimism in Early Adult Women Who Are Fatherless due to Divorce
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran optimisme pernikahan pada perempuan dewasa awal yang fatherless akibat perceraian orang tua. Dewasa awal merupakan masa dimana individu harus memenuhi tugas perkembangan yaitu memilih pasangan hidup dan menjalin pernikahan. Penelitian ini penting karena optimisme pernikahan menjadi pendorong bagi dewasa awal untuk dapat memandang positif sebuah pernikahan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan dengan wawancara semiterstruktur, yang kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Wawancara dilakukan dengan dua orang partisipan yang berinisial AL dan IR. Berdasarkan aspek optimisme menurut Carver & Scheier, kedua partisipan memiliki optimisme terhadap pernikahan meskipun mengalami kondisi fatherless. Optimisme ini dibuktikan dengan adanya nilai harapan yang positif terhadap pernikahan dan diperkuat dengan adanya keyakinan dalam diri partisipan. Harapan partisipan pada pernikahannya kelak adalah ingin memiliki hubungan yang harmonis dengan pasangan dan ingin membentuk keluarga yang bahagia. Harapan-harapan tersebut juga didukung oleh keyakinan partisipan untuk dapat mewujudkannya.
This study aims to determine the picture of marriage optimism in early adult women who are fatherless due to parental divorce. Early adulthood is a period where individuals must fulfill the developmental task of choosing a life partner and entering into marriage. This research is important because marriage optimism is a driving force for early adults to be able to view marriage positively. This research used a qualitative method with a case study approach. Data were collected using semi-structured interviews, which were then analyzed using thematic analysis techniques. Interviews were conducted with two participants with the initials AL and IR. Based on aspects of optimism, according to Carver & Scheier, both participants have optimism towards marriage despite experiencing fatherless conditions. This optimism is evidenced by the existence of a positive expectation value towards marriage and is strengthened by the participants' beliefs. Participants' hopes for their future marriage are to have a harmonious relationship with their partner and to form a happy family. These expectations are also supported by participants' beliefs to be able to realize them.