PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP VISUM ET REPERTUM ATAS TINDAK PIDANA PERKOSAAN PADA PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 168K/PIDS/2016 

JUDGES' CONSIDERATIONS ON VISUM ET REPERTUM FOR THE CRIMINAL ACT OF RAPE IN THE SUPREME COURT DECISION NUMBER 168K/PIDS/2016

Putusan Nomor 168K/PIDS/2016 selain terdapat perbuatan Terdakwa yakni Melarikan Wanita, terdapat perbuatan Terdakwa yakni perbuatan Perkosaan. Hakim tidak mempertimbangkan Pasal 285 KUHP tentang perkosaan sehingga hakim memutus Terdakwa dengan Pasal 332 Ayat (1) ke-2 KUHP tentang melarikan wanita. Sedangkan PU mengajukan alat bukti lain yakni Visum Et Repertum, bukti tersebut tidak dipertimbangkan oleh hakim. Sehingga tujuan penelitian ini untuk mengetahui alasan hakim tidak mempertimbangkan Pasal 285 KUHP tentang perkosaan sesuai dakwaan              PU sehingga memutus dengan Pasal 332 Ayat (1) ke-2 KUHP. Dan untuk menganalisis pertimbangan hakim terhadap Visum Et Repertum dalam membuktikan perkara yang diputus dengan perbuatan Melarikan Wanita sesuai dengan Pasal 332 Ayat (1) ke-2 KUHP.  Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dengan menganalisis data sekunder dan primer yang menggunakan pendekatan  perundang-undangan. Bahan hukum kemudian dianalisis secara preskriptif. Hasil penelitiannya adalah alasan hakim dalam memutus Terdakwa dengan Pasal 332 Ayat (1) ke-2 KUHP sehingga tidak mempertimbangkan Pasal 285 KUHP sesuai dakwaan ketiga adalah karena dasar pertimbangan hakim yang mendasarkan pada keterangan  keterangan saksi saja, hal ini sudah dianggap sebagai alat bukti yang sah, karena keterangan saksi tersebut terdapat beberapa saksi dan bersesuaian antara saksi satu dengan yang lain. Visum Et Repertum tidak diperoleh keyakinan oleh hakim karena adanya beberapa faktor bahwa surat tersebut tidak dapat dipastikan bahwa adanya persetubuhan tersebut dilakukan oleh Terdakwa. Mengingat profil korban telah berstatus menikah. Korban ternyata saling berselingkuh dengan Terdakwa. Sehinngga majelis hakim tidak perlu mempertimbangkannya, karena memang Visum Et Repertum ini tidak wajib dipertimbangkan oleh hakim karena kekuatannya sebagai alat bukti menjadi lemah.

Kata Kunci : Pertimbangan Hakim, Visum et Repertum, Perkosaan.

Decision Number 168K/PIDS/2016 in addition to the Defendant's actions, namely Escaping Women, there is also the Defendant's actions, namely Rape. The judge did not consider Article 285 of the Criminal Code regarding rape, so the judge ruled on the Defendant with Article 332 Paragraph (1) of the 2nd Criminal Code concerning escaping women. While PU submitted other evidence, namely Visum Et Repertum, this evidence was not considered by the judge. So the purpose of this study is to find out the reason why the judge did not consider Article 285 of the Criminal Code regarding rape according to the PU indictment so that he decided with Article 332 Paragraph (1) of the 2nd Criminal Code. And to analyze the judge's consideration of the Visum Et Repertum in proving the case that was decided by the act of Escape Women in accordance with Article 332 Paragraph (1) of the 2nd Criminal Code. This study uses a normative juridical approach by analyzing secondary and primary data using a statutory approach. The legal material is then analyzed prescriptively. The result of the research is that the reason the judge decided on the Defendant under Article 332 Paragraph (1) of the 2nd KUHP so that he did not consider Article 285 of the KUHP according to the third indictment was because the judge's consideration was based on witness testimony alone, this was considered as valid evidence. , because the witness testimony contained several witnesses and corresponded to one witness to another. Visum Et Repertum was not obtained by the judge because of several factors that the letter could not confirm that the Defendant had sexual intercourse. Given the profile of the victim is married. The victim was apparently having an affair with the Defendant. So that the panel of judges does not need to consider it, because indeed this Visum Et Repertum is not required to be considered by the judge because its strength as evidence is weak. 

Keywords : Judge's consideration, Visum Et Repertum, Rape.