Eksplorasi Etnomatematika pada Candi Panataran dan Implementasinya dalam Pembelajaran
Ethnomathematics Exploration in Panataran Temple and Its Implementation in Learning
Etnomatematika dapat dideskripsikan sebagai suatu cara dimana masyarakat dari budaya tertentu menggunakan ide dan konsep secara matematika. Untuk mengangkat sejarah dan filosofi kehidupan yang penting untuk disampaikan kepada peserta didik, dipilih Candi Panataran sebagai hasil budaya dan bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk etnomatematika pada Candi Panataran serta menemukan konsep matematika pada Candi Panataran sehingga dapat dijadikan bahan untuk pembelajaran di Sekolah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi. Data yang diambil berupa konsep matematika yang terdapat pada bangunan Candi Panataran. Data diperoleh dengan cara observasi, wawancara, studi literasi, dan dokumentasi. Etnomatematika pada bangunan kompleks percandian Candi Panataran memiliki unsur kebudayaan dan konsep matematika. Pertama bangunan Bale Agung dan Pendhopo Teras terdapat unsur kebudayaan pada sistem teknologi, sistem religi dan kesenian serta konsep matematika yaitu bangun ruang Balok dan Prisma Segiempat. Kedua bangunan Candi Angkatahun terdapat unsur kebudayaan pada sistem teknologi dan sistem religi serta konsep matematika yaitu Bilangan dan Lambang Bilangan. Ketiga bangunan Candi Naga terdapat unsur kebudayaan pada sistem teknologi dan sistem religi serta konsep matematika yaitu Transformasi Geometri Translasi. Keempat pada bangunan Candi Induk terdapat unsur kebudayaan pada sistem teknologi, bahasa, dan sistem religi serta konsep matematika yaitu Transformasi Geometri Refleksi. Kelima pada bangunan Prasasti Palah terdapat unsur kebudayaan pada organisasi sosial serta konsep matematika yaitu Peluang Kejadian. Bangunan pada Candi Panataran dapat menjadi objek pada pembelajaran di sekolah untuk jenjang SD kelas I dan kelas VI, SMP kelas VIII dan kelas IX, serta SMA kelas XII.
Ethnomatematics can be described as a way in which people from certain cultures use ideas and concepts mathematically. To elevate the history and philosophy of life that are important to convey to students, Panataran Temple was chosen as a cultural outcome and aims to describe the form of ethnomatematics at Panataran Temple and discover mathematical concepts at Panataran Temple so that it can be used as material for learning in schools. This type of research is a qualitative study using an ethnographic approach. Data taken in the form of mathematical concepts contained in the Panataran Temple building. Data obtained by observation, interviews, literacy studies, and documentation. Ethnomatematics in the temple complex of Panataran temple complex has elements of culture and mathematical concepts. First, the Bale Agung and Pendhopo Teras buildings have cultural elements in the technological system, religious and artistic systems as well as mathematical concepts namely solid (Geometry) that is cuboids and Squares Prism. Second the Angkatahun Temple buildings have cultural elements in the technological system and the religious system as well as mathematical concepts namely Numbers and Symbols Numbers. Third the buildings of Naga Temple have cultural elements in the technological system and the religious system as well as mathematical concepts namely Geometry Transformation that is Translations. Fourth in the Induk Temple building there are elements of culture in the technology system, language, and religious systems as well as mathematical concepts, namely Geometry Transformation that is Reflections. Fifth in the Palah Inscription building there are elements of culture in social organizations and mathematical concepts, namely the Probabillity. The building in Panataran Temple can be the object of learning in schools for grade I and grade VI primary school, grade VIII and grade IX junior high school, and grade XII high school.