ABSTRAK
KAPITAYAN TRADHISI NYEKAR ING PUNDHEN BUYUT SODAH DHUSUN BOGI DESA PADEMONEGORO KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SIDOARJO
(Tintingan Folklor)
Nama : Derta Cahyaning Fitri
NIM : 15020114049
Jurusan : S-1 Pendhidhikan Basa dan Sastra
Daerah (Jawa)
Fakultas : Bahasa dan Seni
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Yohan Susilo, S.Pd., M.Pd
Tahun : 2020
Tradhisi nyekar ing pundhen Buyut Sodah salah satu folklor setengah lisan yang ada ing Dusun Bogi-Pademonegoro, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo. Melakukan tradisi nyekar ing pundhen Buyut Sodah ini bisa kapan saja, yaitu ketika akan mengadakan acara hajatan, memenuhi janji, dan juga rasa syukur, dibarengi dengan membawa sesaji yang sudah menjadi syarat dan memiliki maksud atau tujuan tertentu.
Dalam penelitian ini membahas tentang, sejarah tradisi, pelaksanaan, jenis sesaji dan maknanya fungsi, kepercayaan, dan pendapat warga dalam Tradhisi Nyekar ing Pundhen Buyut Sodah. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan tentang sejarah tradhisi nyekar, pelaksanaan tradhisi nyekar, sesaji, fungsi, dan kepercayaan di dalam tradhisi nyekar di pundhen Buyut Sodah.
Fungsi dari penelitian ini adalah dapat menyumbang pengetahuan masyarakat mengenai satu sejarah, fungsi, dan kepercayaan yang ada di dalam tradhisi nyekar ing pundhen Buyut Sodah. Serta sebagai sumber informasi dokumentasi khususnya untuk masyarakat Dhusun Bogi, serta diharapkan bisa menjadi referensi juga jadi motivasi ketika melakukan penelitian folklor.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif karena data yang dikumpulkan berupa kata. Bab-bab yang diteliti melalui wawancara, video, atau dokumentasi sampai menghasilkan data penelitian. Data-data yang dihasilkan berupa data lisan dan tulisan kang diperoleh dari hasil kegiatan observasi, wawancara, dan dhokumentasi. Analisis data dilakukan secara memberikan pendapat tiap data.
Hasil penelitian ini menunjukkan tradisi nyekar ada hubungannya dengan sejarah pundhen Buyut Sodah. Sesaji yang digunakan yaitu nasi berwarna putih yang artinya pengharapan yang bersih, bandeng yang bermakna supaya manusia bisa cepat mikirnya, telur yang bermakna bisa merancang apa yang akan dilakukan dengan hati-hati, sayur bening bermakna kebersihan hati dan pikiran, kopi bermakna supaya manusia bisa mengolah pikiran, dan kembang setaman yang penuh makna spiritual untuk diri pribadi. Yang menjadi sesaji utama yaitu harus ada sayur bening dan pecelan bandeng, sesaji tersebut dipercaya menjadi makanan yang disukai Buyut Sodah.
. Tata laku tradhisi yang dilakukan seacra runtut mulai dari menyiapkan ubarampe sampai membagikan dan makan bersama. Fungsi tradhisi nyekar ing pundhen Buyut Sodah adalah sebagai sarana hiburan, sarana pengesahan budaya, sarana pendidikan, dan sarana pengendali sosial. Kepercayaan yang masih ada dalam tradhisi nyekar ing pundhen Buyut Sodah yaitu adanya mitos dan mistis yang masih berlaku di kehidupan masyarakat dhusun Bogi.
Kata Kunci: Tradisi Nyekar, Buyut Sodah, dan Folklor
rensi juga jadi motivasi ketika melakukan penelitian folklor.
ABSTRACT
KAPITAYAN TRADHISI NYEKAR ING PUNDHEN BUYUT SODAH DHUSUN BOGI PADEMONEGORO VILLAGE SUKODONO DISTRICT SIDOARJO DISTRICT
(Folklore)
Name : Derta Cahyaning Fitri
Department : S-1 Regional Language and Literature Education (Java)
Faculty : Language and Arts
Name of Institution : Surabaya State University
Supervisor : Yohan Susilo, S.Pd., M.Pd.
Year : 2020
Tradition of nyekar at Pundhen Buyut Sodah is still maintained today and has an influence on the Dhusun Bogi community. Conducting the tradition of nyekar at pundhen Buyut Sodah can at any time, namely when going to a celebration event, fulfilling promises, and also gratitude, accompanied by bringing offerings that have become prerequisites and have a specific purpose.
In this study discusses, history, implementation, types of offerings and their meanings, functions, beliefs, and the opinions of citizens in the tradition of Nyekar ing Pundhen Buyut Sodah. The purpose of this study is to explain the history of the Nyekar Traditions, the implementation of the Nyekar Traditions, offerings, functions, and beliefs in the Nyekar Traditions in the Great Buyut Sodah. The function of this research is to be able to contribute public knowledge about a history, function, and belief that exists in the traditions of Nyekar at Pundhen Buyut Sodah. As well as a source of documentation information, especially for the Dhusun Bogi community, it is also expected to be a reference as well as motivation when conducting folklore research.
To discuss the problems in this study, using theories and concepts that are in accordance with the formulation of the problem. To peel away the folklore chapter uses the folklore theory quoted by James Danandjaja, to explain the chapter meaning of offerings using the Luxembourg semiotic theory.
This research is a descriptive qualitative research because the data collected is in the form of words. The data is in the form of written or oral words obtained from observations, interviews, and documentation. Data analysis is done by giving opinions on each data.
The results of this study indicate that the tradition of Nyekar is related to the history of Buyut Sodah. The offerings used are rice, milk pecelan, eggs, tempeh, clear vegetables, coffee, and sekar setaman. Traditional procedures are carried out coherently. the function of the nyekar tradition in the Buyut Sodah is a means of solace, a means of cultural management, an educational tool, and a means of social control. The belief that still exists in the tradition of nyekar in the Buyut Sodah is that there are myths and mystics.
Keywords: Tradition of Nyekar, Buyut Sodah, and Folklore