Terkadang seseorang merasa bingung atau gagal dalam suatu percakapan karena lawan bicara tidak memahami apa yang pembicara maksud. Tindak tutur adalah sebuah isu umum dalam percakapan sehari-hari, khususnya dalam tindak ilokusi. Dengan mempertimbangkan, nada bicara, ekspresi wajah, konteks, situasi, dan gejala schizophrenia. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan arti dan alasan dari tindak ilokusi di balik ucapan pemeran utama yang menderita schizophrenia dalam film Shutter Island. Penelitian ini juga mencoba untuk mencari tahu bagaimana lawan bicara merespon setelah mendengar tindak ilokusi pemeran utama berdasarkan fungsi tindak tutur. Dalam kasus ini, peneliti hanya menganalisis tindak ilokusi Teddy sebagai pemeran utama dalam film dan juga tindak perlokusi lawan bicara. Dalam proses penelitian, metode deskripsi kualitatif diterapkan untuk menganalisis data dalam bentuk percakapan yang dibutuhkan untuk diinterpretasikan secara deskriptif. Dengan menggunakan media dan metode yang ada, studi ini menampilkan hasil yang tindak tutur Teddy sering ditujukan untuk melihat kebenaran atau kepastian. Penelitian ini juga menemukan alasan Teddy menggunakan tindak ilokusi yang kebanyakan dipengaruhi oleh gejala schizophrenianya, khususnya delusi grandiose dan halusinasi visual dan suara. Contohnya dalam fragmen 4, dia mengatakan pada karakter lain yang sebenarnya tidak nyata di dalam goa, Rachel Solando, ”I am Teddy Daniels. I'm a cop”, ini menunjukkan kepercayaan palsunya (delusi) bahwa dia adalah seorang polisi U.S karena dia sebenarnya hanya seorang pasien schizophrenia. Sementara itu tindak perlokusi lawan bicara Teddy kebanyakan berfungsi sebagai representatif.
Sometimes someone gets confused or failed in having the conversation because the interlocutors could not understand what the speaker mean. Speech act is a common issue in daily conversation, especially illocutionary act. By considering the tone of speaking, facial expression, context, situation, and schizophrenia symptoms. This research aimed to find the meaning and the reason of illocutionary act beyond the main character’s utterance who is a schizophrenic in Shutter Island movie. Also, this study was attempted to find out the way the interlocutors react after hearing the main character’s illocutionary act based on the speech act function. In this case, the researcher only analyzed Teddy’s illocutionary act and as the main character of the movie and his interlocutors’ perlocutionary act. In the research process, descriptive qualitative method was applied to analyze the data in the form of conversation which was needed to be interpreted descriptively. By using that media and method, the study presented result that Teddy’s illocutionary acts were mostly proposed to see the truth or assertive. This research also found that the reasons Teddy built his illocutionary act was mostly affected by his schizophrenia symptoms, especially delusion of grandiose and hallucination of visual and auditory. For example on the fragment 4, he talked to a character that actually did not exist in a cave, Rachel Solando, ”I am Teddy Daniels. I'm a cop”, it showed his fake believe (delusion) that he was a U.S Marshal because he actually was just a schizophrenia patient. Meanwhile, Teddy’s interlocutor perlocutionary act was mostly functioned as a representative.