MANAJEMEN PAGUYUBAN PEMINAT SENI TRADISI CHANDRA KIRANA DI SMP NEGERI 1 KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK
THE MANAGEMENT OF CHANDRA KIRANA TRADITION ART ENTHUSIASTS ASSOCIATION AT SMP NEGERI 1 KERTOSONO NGANJUK REGENCY
Kata kunci : Paguyuban Peminat Seni Tradisi Chandra Kirana, Manajemen.
Paguyuban peminat Seni Tradisi (PPST) Chandra Kirana di SMPN 1 Kertosono Kabupaten Nganjuk diketuai oleh Sri Indah Wahyuni, S.Pd. Mulai resmi berdiri dan menjadi anggota PPST Jawa Timur sejak tahun 2009 hingga sekarang telah 11 tahun. Paguyuban Peminat Seni Tradisi (PPST) Chandra Kirana ternyata mampu eksis dan banyak meraih prestasi yang telah dicapai di berbagai perlombaan maupun festival. Hal tersebut merupakan keberhasilan manajemen sanggar yang sudah dilaksanakan dengan baik oleh Paguyuban peminat Seni Tradisi (PPST) Chandra Kirana.
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini (1) bagaimana manajemen Paguyuban Peminat Seni Tradisi (PPST) Chandra Kirana di SMP Negeri 1 Kertosono? (2) bagaimana kendala dan solusi penanganan dalam manajemen Paguyuban Peminat Seni Tradisi (PPST)?. Metode penelitian yang digunakan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan perekaman. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, intrepetasi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Sedangkan untuk menguji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil yang diperoleh dari penelitian bahwa Paguyuban Peminat Seni Tradisi Chandra Kirana menerapkan manajemen Lini yang dalam pelaksanaannya terdapat beberapa devisi yaitu pimpinan langsung memberikan keputusan dan tugas kepada devisi lain dibawahnya. Tahapan – tahapan yang diterapkan yaitu mulai dari fungsi perencanaan (planning) yang terdiri dari rencara pogram jangka panjang, menengah dan jangka pendek serta beberapa program kerja dalam berbagai bidang, pengorganisasian (organizing) yang dimulai pembentukan stuktur kepengurusan yang dilanjut dengan pembagian tugas, pengarahan (actuity) yang dilakukan ketua memberikan bimbingan, intruksi dan motivasi kepada seluruh pengurus. Pengawasan (Controlling) yang menggunakan 2 tipe pengawasan dari pengawasan pendahuluan dan pengawasan umpan balik. Tahap terakhir adalah evaluasi (evaluating).
Kendala yang dihadapi Paguyuban peminat Seni Tradisi (PPST) Chandra Kirana mulai dari kendala pada pembelajaran yaitu yang pertama kurangnya anggota atau penari laki – laki yang dapat ditangani dengan solusi sosialisasi dan promosi menarik tentang pengertian seni tari. Kedua yaitu Kendala pada kemampuan pelatih yang perlu ditingkatkan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam membuat karya seni dengan mengikuti perkembangan zaman. Kurangnya waktu latihan proses pengkaryaan juga menjadi kendala yang ditangani dengan penambahan jam latihan sesuai dengan kebutuhan. Kendala keuangan juga dihadapi, namun dapat diatasi dengan solusi meminimalisir dana pengeluaran dan mengusahakan untuk mendapatkan dana pemasukan melalui hasil pementasan dan juga hasil dari sanggar PAUD, TK dan SD yang telah dibuka oleh Paguyuban peminat Seni Tradisi (PPST) Chandra Kirana.
Hasil kerja manajemen Paguyuban Peminat Seni Tradisi Chandra Kirana dapat dilihat dari banyaknya anggota yang direkrut untuk bergabung disetiap tahunnya. Selain itu banyaknya jadwal pementasan yang dilakukan Paguyuban Peminat Seni Tradisi Chandra Kirana menunjukkan bahwa telah banyak melakukan kerja sama dengan berbagai pihak. Membuktikan bahwa Paguyuban Peminat Seni Tradisi Chandra Kirana SMP Negeri 1 Kertosono melakukan keseriusan yang maksimal dalam proses penggarapan karya. Hasil kerja dari manajemen tersebut membawa dampak baik bagi keberadaan Paguyuban Peminat Seni Tradisi Chandra Kirana SMP Negeri 1 Kertosono semakin dikenal dan tinggi eksistensinya di dalam hingga luar Kabupaten Nganjuk. Semua kendala ditangani dengan musyawarah seluruh anggota sehingga tidak menghalangi manajemen Paguyuban Peminat Seni Tradisi (PPST) Chandra Kirana untuk tetap berkarya dan aktif dalam segala kegiatan.
Keywords : Circle of Interest in Art Traditions Chandra Kirana, Management.
This research was carried out in the Chandra Kirana Association of Art Tradition (PPST) enthusiasts at SMPN 1 Kertosono Nganjuk Regency, chaired by Sri Indah Wahyuni, S.Pd. Starting officially established and became a member of East Java PPST since 2009 until now has reached 11 years. With an age that is not yet said to be old, but the Association of Traders of Arts (PPST) Chandra Kirana was apparently able to exist and have achieved many achievements at various levels of event and festival events. This is an effort that is the key to success and success in maintaining the preservation of traditional art, namely the management of the studio which has been carried out well by the Association of Artists and Traders (PPST) Chandra Kirana.
Based on the existing background, the formulation of the problem in this research is (1) Howmanagement The Chandra Kirana Association of Tradition Art (PPST) Fans at SMP Negeri 1 Kertosono? (2) how are the constraints and handling solutions in managementCommunity of Art Tradition enthusiasts (PPST) ?.The method used in this research is descriptive qualitative method with an explanation of the results of the analysis. Data collection techniques used are by observation, interview, documentation and recording. Data analysis techniques using data reduction, data interpretation, data presentation, conclusion drawing and verification. Meanwhile, to test the validity of the data using source triangulation and technique triangulation.
The results obtained from the study indicate that the management that has been carried out by the Association of Artists Chandra Kirana's Association of Artists applies Line management which in its implementation there some divisions namely the direct leader gives decisions and tasks to other divisions below. Stages applied are starting from the planning function which consists of long, medium and short term program plans as well as several work programs in various fields, organizing which starts the formation of the management structure followed by division of tasks, direction (actuity) conducted by the chairman provides guidance, instructions and motivation to all management. Controlling which uses 2 types of supervision from preliminary supervision and feedback supervision. The last step is evaluating.
The obstacles faced by the Chandra Kirana Society of Artists (PPST) enthusiasts start from the constraints on learning, namely the first lack of male members or dancers who can be dealt with with solutions to socialization and interesting promotions about the notion of dance. Second is the obstacle on the ability of the trainer that needs to be improved to be more creative and innovative in making art by following the times. The lack of practice time for the work process is also an obstacle that is dealt with by increasing the hours of practice as needed. Financial constraints are also faced, but can be overcome by solutions to minimize expenditure funds and try to get income funds through the results of staging and also the results of PAUD, kindergarten and elementary schools that have been opened by the Association of Artists and Traders (PPST) Chandra Kirana.
The result of the management work of the Chandra Kirana Traditional Art Lovers Association can be seen from the number of members recruited to join each year. In addition, the number of performance schedules carried out by the Chandra Kirana Traditional Art Lovers Association shows that they have collaborated with various parties. This proves that the Association of Chandra Kirana Traders of Public Art enthusiasts in Kertosono State Junior High School did the maximum seriousness in the process of making works. The results of the management's work have had a good impact on the existence of the Chandra Kirana Association of Traditional Art Lovers of SMP Negeri 1 Kertosono is increasingly known and its existence is high inside and outside of Nganjuk Regency.