ABSTRAK
MAJAS ALEGORI DALAM KUMPULAN PUISI KIDUNG LINGSIR WENGI KARANGAN SUHARMONO KASIYUN
Nama : Bakhtiar Nurmala Sari
NIM : 15020114031
Prodi/Jurusan : S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah (Jawa)
Fakultas : Bahasa dan Seni
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Prof. Dr. Hj. Darni, M.Hum.
Taun : 2019
Majas alegori adalah majas yang menjadi sytle atau gaya pada kumpulan puisi karangan Suharmono Kasiyun. Puisi yang digambarkan oleh Suharmono Kasiyun adalah puisi yang mengandung makna kiasan. Makna kiasan yang dimaksud yaitu kehidupan manusia yang bersangkutan dengan warna, hewan, tumbuh-tumbuhan, alam, keadaan, dan manusia. Penelitian ini akan membahas (1) bagaimana majas alegori yang bersangkutan dengan keadaan, (2) bagaimana majas alegori yang bersangkutan dengan alam, dan (3) bagaimana majas alegori yang bersangkutan dengan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan majas alegori yang bersangkutan dengan keadaan, alam, dan manusia dalam kumpulan puisi Kidung Lingsir Wengi karangan Suharmono Kasiyun.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan stilistika. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu kumpulan puisi Kidung Lingsir Wengi karangan Suharmono Kasiyun. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kalimat-kalimat yang sudah dipilih untuk dijadikan data dalam kumpulan puisi Kidung Lingsir Wengi karangan Suharmono Kasiyun.
Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bila kumpulan puisi Kidung Lingsir Wengi karangan Suharmono Kasiyun memiliki ciri-ciri sendiri, yaitu segalanya yang terlihat, justru menjadi luar biasa bila digambarkan oleh pengarang. Selain penggambaran yang tidak biasa, kumpulan puisi yang ditulis mengandung romansa. Puisi tersebut memiliki rasa melankolis. Penggambaran dalam puisi karangan Suharmono Kasiyun lewat keadaan, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, dan alam. Penggambaran keadaan dibagi menjadi 6 yaitu keadaan sedih, keadaan pasrah, keadaan senang, keadaan rindu, keadaan trenyuh, dan keadaan menunggu. Selanjutnya, penggambaran alam dibagi menjadi dua yaitu menganai tumbuhan dan hewan.
ABSTRACT
ALLEGORICAL SPEECH IN COLLECTION OF POETRY KIDUNG LINGSIR WENGI CREATION FROM SUHARMONO KASIYUN
Name : Bakhtiar Nurmala Sari
Study Program / Department : S-1 Regional Language and Literature Education (Java)
Faculty of : Language and Art
Name of Institution : Surabaya State University
Advisor : Prof. Dr. Hj. Darni, M.Hum.
Year : 2019
Allegorical speech is the one of speech who became the sytle in the collection of poems by Suharmono Kasiyun. The poem described by Suharmono Kasiyun is poetry that contains figurative meanings. The figurative meaning in question is human life that is concerned with color, animals, plants, nature, circumstances, and humans. This study will discuss (1) how the allegory majors are concerned with circumstances, (2) how the allegory majors are concerned with nature, and (3) how the allegory majors concerned with humans. The purpose of this study is to explain the allegory majors concerned with the situation, nature, and humans in the collection of Kidung Lingsir Wengi's poems by Suharmono Kasiyun.
The approach used in this study is the stylistic approach. This research is included in qualitative research. The data source in this study is a collection of Kidung Lingsir Wengi's poems by Suharmono Kasiyun. The data used in this study are the sentences that have been chosen to be used as data in the collection of the Kidung Lingsir Wengi's poetry written by Suharmono Kasiyun.
Based on the analysis that has been done, the results of this study indicate that the collection of the Kidung Lingsir Wengi's poetry written by Suharmono Kasiyun has its own characteristics, namely everything that is seen, it becomes extraordinary when described by the author. Apart from unusual portrayals, a collection of poems
written contains romance. The poem has a melancholy taste. Depiction in poetry written by Suharmono Kasiyun through circumstances, animals, plants, humans, and nature. The depiction of the situation is divided into 6, namely the state of sadness, the state of resignation, the state of happiness, the state of longing, the state of pain, and the state of waiting. Furthermore, the depiction of nature is divided into two, namely, dealing with plants and animals.
Keywords: Keywords: state allegory, natural allegory, human allegory.