INOVASI PELAYANAN SIRINDUNONA (SISTEM PERIZINAN TERPADU NON BERUSAHA) DI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN JOMBANG

Sirindunona Service Innovation (Integrated Non-Business Licensing System) at the Investment and One-Stop Integrated Services Service Jombang Regency

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Jombang sebagai upaya meningkatkan pelayanan perizinanan yaitu dengan menghadirkan sebuah inovasi layanan Sirindunona (Sistem Perizinanan Terpadu Non Berusaha). Sirindunona ialah inovasi pelayanan perizinan non berusaha yang terintegrasi secara elektronik. Namun dalam penerapan masyarakat masih banyak masyarakat yang belum paham terkait layanan tersebut dan waktu proses perizinan yang lama. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis inovasi pelayanan Sirindunona Di DPMPTSP Kabupaten Jombang. Jenis penelitian yang digunakan ialah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu teori proses pembentukan inovasi yang dikemukakan oleh oleh Arundel, Bloch   dan Ferguson (2019) yang terdiri: tata kelola   dan inovasi, sumber   ide-ide inovasi, budaya inovasi, kemampuan dan alat, tujuan, hasil, pendorong, dan hambatan mengumpulkan data inovasi untuk inovasi tunggal. Hasil penelitian ini menunjukkan pada tata kelola dan inovasi peran DPMPTSP Kabupaten sebagai penggagas telah sesuai dengan aturan dan dan telah melakukan sosialisasi terkait layanan tersebut kepada masyarakat. Pada sumber ide- ide inovasi berasal dari kerasahan Kepala DPMPTSP terkait pelayanan perizinan sebelumnya yang masih berbelit belit sehingga menghadirkan inovasi layanan yang berbasis elektronik. Pada budaya inovasi ditunjukkan adanya wadah rapat upgrading, rapat evaluasi, dan kunjungan kerja dengan instansi lain untuk pegawai serta juga didukung dengan keunggulan yaitu kemudahan akses layanan perizinan tersebut. Dalam kemampuan dan alat cukup memadai tetapi tidak ada pelatihan khusus untuk pegawai sebagai pengembangan. Pada tujuan, hasil, pendorong dan hambatan, dimana tujuan tersebut sesuai dengan hasil yang dicapai yaitu terdapat respon posistif masyarakat merasakan kemudahan dalam mengakses tetapi hambatan dimana kurang pahamnya masyarakat dalam mengakses serta waktu perizinanan yang lama.  Dalam mengumpulkan data inovasi untuk inovasi tunggal ditunjukkan pada pengembangan layananan dengan berbagai sehingga layanan tersebut dapat diakses melalui pelayanan satu pintu.

The Jombang Regency One-Stop Integrated Services and Investment Service is an effort to improve licensing services, namely by presenting an innovative Sirindunona service (Non-Business Integrated Licensing System). Sirindunona is an electronically integrated non-business licensing service innovation. However, in community implementation there are still many people who do not understand the service and the licensing process takes a long time. The aim of this research is to analyze Sirindunona service innovation in DPMPTSP Jombang Regency. The type of research used is descriptive with a qualitative approach. The theory used in this research is the theory of the innovation formation process proposed by Arundel, Bloch and Ferguson (2019) which consists of: governance and innovation, sources of innovation ideas, innovation culture, capabilities and tools, goals, results, drivers, and barriers to collecting innovation data for a single innovation. The results of this research show that the governance and innovation role of the District DPMPTSP as the initiator is in accordance with the rules and has carried out socialization regarding these services to the community. The source of innovation ideas came from the Head of DPMPTSP's persistence regarding previous licensing services which were still complicated, resulting in electronic-based service innovations. The culture of innovation is demonstrated by the existence of forums for upgrading meetings, evaluation meetings and work visits with other agencies for employees and is also supported by the advantage of easy access to licensing services. The capabilities and tools are quite adequate but there is no special training for employees for development. Regarding the goals, results, drivers and obstacles, where the goals are in accordance with the results achieved, namely there is a positive response from the community, feeling that it is easy to access, but the obstacles are the lack of understanding of the community in accessing and the long licensing time.  In collecting innovation data for a single innovation, it is shown in the development of various services so that these services can be accessed through one door service.