Kelas khusus olahraga merupakan kelas yang dibentuk untuk peserta didik yang memiliki potensi istimewa olahraga dalam satuan pendidikan regular pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Agar tujuan program tercapai hendaknya terdapat pengelolaan kelas khusus olahraga yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis tentang 1) Pengelolaan program kelas khusus olahraga; 2) Pembinaan program kelas khusus olahraga; 3) Dampak penerapan program kelas khusus olahraga di SMP Negeri 3 Gresik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah kondensasi data, penyajian data, dan verifikasi data. Uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber data, triangulasi teknik, dan membercheck. Pengecekan keabsahan data menggunakan uji kredibilitas, uji transferbilitas, uji dependabilitas, dan uji konfirmabilitas. Tahap-tahap penelitian yang akan di lakukan oleh peneliti adalah 1) Tahap pra lapangan; 2) Tahap Kegiatan lapangan; 3) Tahap analisis data.
Hasil penelitian di lapangan dapat dijelaskan sebagai berikut, 1) Perencanaan yang meliputi penentuan tujuan, sasaran merupakan siswa lulusan dari Sekolah dasar atau sederajatnya yang memiliki bakat dan minat dalam bidang olahraga dan rencana anggaran dana mendapatkan bantuan dari pemerintah sebesar lima puluh juta setiap tahun. Pengorganisasian melibatkan beberapa komponen sekolah meliputi Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru Olahraga, Administrasi urusan kurikulum, guru BK, dan pelatih. Pelaksanaan berjalan sesuai dengan perencanaan, namun terdapat kendala dari tempat latihan. Pengawasan dilakukan dengan melihat laporan dari pelatih terkait kehadiran siswa dan perkembangan dari siswa juga perkembangan proses latihannya. Dan membuat laporan kepada pihak terkait mengenai pelaksanaan program kelas khusus olahraga. 2) Sistem pembinaannya yaitu siswa tetap mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas dan di wajibkan mengikuti latihan pada cabang olahraga yang di tekuni minimal 10 jam setiap minggu. Proses pembelajarannya menggunakan kurikulum KTSP dan kurikulum 2013. Pembinaan latihan sepakbola dan atletik sesuai dengan program latihan yang di buat, proses latihan menggunakan fasilitas penunjang yang disediakan oleh sekolah dan menggunakan fasilitas milik pemerintah daerah setempat. Layanan khusus yang diberikan yaitu siswa tidak di wajibkan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan BK yang memberikan pelayanan kepada anak-anak yang terlambat atau tidak mengikuti pelajaran di karenakan ada latihan ataupun sedang mengikuti perlombaan. 3) Dampak dari pogram yaitu dapat mengangkat nama baik sekoah, siswa lebih termotivasi untuk meningkatkan prestasi, meningkatnya prestasi dalam bidang olahraga.
Kata Kunci : manajemen, pembinaan, program kelas khusus olahraga
Special sports class was formed for the student who has the special potential of sports in regular education at the elementary and the secondary school. In order this program purposes can be achieved, there should be appropriate management of special sports class. This study aimed to describe and analyze about: 1) Management of special sports class program; 2) Development of special sports class program; 3) Impact of the application of a special sports class program at SMP Negeri 3 Gresik.
This study conducted a qualitative approach with a case study method. Retrieval of the data used interview, observation, and documentation. This study used an analysis of data such as data condensation, data presentation, and data verification. The validity test of the data used data source triangulation, technical triangulation, and member check. For checking the data validity, it used a credibility test, a transferability test, a dependability test, and a confirmability test. The stages of the research that the researcher did were: 1) Pre-field stage; 2) Field Activities stage; 3) Data analysis stage.
The results of research can be explained as follows, 1) Planning that included determining objectives, the target were students who graduated from elementary school or equivalent, who have talent and interest in the field of sports and the budget plan got fifty million rupiahs by government assistance every year. Organizing involved several school components including the Principal, Deputy Principal, Sports Teacher, Administration of curriculum affairs, school counselor, and trainer. The implementation was matched with the plans, but there were obstacles from the training ground. Supervision was carried out by looking at the reports from the trainers regarding student attendance and student development as well as the development of the training process. Also making the reports to relevant parties regarding the implementation of special sport class programs. 2) The guidance system were students still continued to take part in learning activities in the classroom and required to take part in training at a minimum of 10 hours of training every week. The learning process conducted the KTSP curriculum and the 2013 curriculum. The development of soccer and athletic training was in accordance with the training program created, the training process used supporting facilities provided by the school and conducted the facilities of the local government. The given special services were students not required to take extracurricular activities and school counselor provided services to children who were late or did not take lessons because there was training or were participated in competitions. 3) The impact of the program was raised the good reputation of the school, students were also more motivated to improve their achievement especially in sport.
Keyword: management, development, special sports class programs